Mohon tunggu...
Endi Maryadi
Endi Maryadi Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Keuangan Profesional

Lapak ini sajikan tulisan-tulisan pribadi dari kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Susah Payah

20 Agustus 2023   09:58 Diperbarui: 20 Agustus 2023   10:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Seringkali kita dengar:

"Dunia itu memang tempatnya ujian..."

Secara logis menjadikan sifat Tuhan yang Maha Pengampun itu relevan.
Al-Qur'an pun dalam salah satu ayatnya menyampaikan:

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah" [Al-Balad/90:4]

Secara mendasar, manusia itu sudah diciptakan dalam susah payah. Sisanya, segala sesuatu dikolong langit ini, dikembalikan lagi kepada manusia itu sendiri disuruh mikir.

Susah payah adalah kondisi "default", baku, standar. Jadi apapun yang dipilih manusia, akan ada unsur susah payahnya, ada konsekuensi gak enaknya.

Makan terus mengikuti selera ada konsekuensinya, ganteng/ cantik ada konsekuensi, jelek ada konsekuensinya, kaya/ miskin ada konsekuensinya, menikah/ membujang ada konsekuensinya, senang/ susah terus ada konsekuensinya.

Jadi seharusnya setiap orang memahami hal ini, dan hidup dalam kesadaran sendiri, bukan berdasarkan "kata orang atau kata masyarakat". Karena apapun yang kita lakukan, akan ada dampaknya secara pribadi, baik positif atau negatif.

Bahkan Islam pun memiliki hukum yang sifatnya gradatif: wajib, sunah, makruh, mubah, haram. Suatu perkara tidaklah kaku secara mutlak. Misalnya menikah, dia bisa wajib, sunah, makruh, mubah, haram. Bahkan untuk sesuatu yang hukum dasarnya haram, jika situasi memaksa, jadinya boleh.

Perkara hukum asal suatu hal atau perkara ini juga banyak yang gak coba pahami dulu. Biasanya hanya mengikuti kelaziman masyarakat, padahal: salah.

Dunia tempatnya ujian dan manusia diciptakan berada dalam susah payah. Jadinya wajar kalau manusia itu salah lagi dan lagi, karena begitulah rancangan dasarnya, hukumannya pun kadang diterima secara langsung dalam bentuk "akibat", dan Tuhan itu Maha Pengampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun