Mohon tunggu...
Lifano Devico Faruzi
Lifano Devico Faruzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Perjalanan hidup dimulai dari kegagalan dimana saya pernah bercita-cita menjadi seorang TNI, Pada waktu itu saya ditakdirkan untuk gagal sehingga saya harus mencoba alternatif lain untuk meneruskan pendidikan ke jenjang perkuliahan, dimana saya diterima di kampus Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesadaran terhadap Produk Halal dan Keberlanjutan terhadap Preferensi General Z

18 Maret 2024   22:39 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:41 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah gelombang kesadaran global tentang konsumsi yang bertanggung jawab, Generasi Z mendapat sorotan khusus. Generasi Z, yang lahir antara tahun-tahun akhir 1990-an hingga awal tahun 2010-an, tidak hanya menjadi konsumen utama di masa depan tetapi juga berperan sebagai perintis dalam mempromosikan gaya hidup berkelanjutan dan kesadaran sosial. Salah satu aspek yang semakin mendapat perhatian dari generasi ini adalah keberlanjutan produk halal. 

Sebagai generasi yang tumbuh bersamaan dengan teknologi dan perubahan sosial, mereka mempunyai preferensi unik yang menggabungkan kebutuhan spiritual dengan komitmen terhadap keberlanjutan. Dalam lanskap konsumsi kontemporer ini, produk halal tidak hanya menjadi isu ketertarikan bagi umat Muslim, namun juga menandai fenomena lebih luas yang menekankan pada kualitas dan etika.

Produk halal tidak sekadar memenuhi persyaratan keagamaan Islam, tetapi juga menandakan standar kebersihan dan keamanan produk. Halal telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar label; hal ini telah menjadi simbol kualitas dan etika. Halal adalah pandangan hidup yang menyeluruh dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yang mencerminkan semakin banyaknya individu yang memilih untuk mengonsumsi produk yang tidak hanya sesuai dengan keyakinan agama tetapi juga yang menghargai tanggung jawab moral dan lingkungan. Produk halal, yang secara tradisional diasosiasikan dengan makanan, kini mencakup spektrum yang lebih luas termasuk kosmetik, farmasi, dan pariwisata. Standar halal menjamin bahwa produk-produk tersebut tidak hanya sesuai dengan syariat Islam tetapi juga diproduksi dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan. Faktor-faktor ini membawa daya tarik bagi Generasi Z yang cenderung menghargai transparansi dan keaslian.

Generasi Z dikenal sebagai 'super snackers', yang memiliki kebiasaan makan yang beragam dan tidak terikat oleh aturan tradisional tiga kali makan sehari. Mereka juga melihat nilai tambah dalam produk yang mereka konsumsi, seperti bagaimana produk tersebut diproduksi dan apakah bisnis tersebut memiliki dampak sosial yang positif. Dengan pertumbuhan populasi Muslim, terutama di kalangan muda, permintaan akan produk halal telah diperkirakan akan mengalami peningkatan yang significant (Global Halal Food Market Size, Share, 2014-2024 | Industry Report, 2023). 

Dalam ekonomi global, Industri halal telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, dengan populasi Muslim yang berkembang dan daya beli yang meningkat menjadi pendorong utama. Pada tahun 2018, pendapatan global dari makanan halal, sektor farmasi, dan gaya hidup mencapai sekitar US$2.2 triliun, menegaskan dampak substansial dari kecenderungan halal dalam ekonomi.

Kesadaran terhadap produk halal dan keberlanjutannya adalah faktor penting yang mempengaruhi preferensi pembelian Generasi Z. Merek yang dapat menyelaraskan nilai-nilai ini dengan komunikasi yang efektif dan transparan akan menemukan loyalitas dan dukungan dari generasi muda yang sadar dan berpengetahuan ini. Generasi Z, dengan preferensi mereka yang terus berkembang, memegang peranan penting dalam membentuk pasar halal masa depan. 

Mereka tidak hanya memperlihatkan kesadaran merek yang lebih tinggi, tapi juga lebih berorientasi pada gaya hidup modern. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor industri untuk beradaptasi dengan perilaku konsumsi yang dinamis dan memasarkan produk-produk halal tidak sekedar sebagai pemenuhan kebutuhan agama tetapi sebagai gaya hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun