Mohon tunggu...
Lieta Febryani
Lieta Febryani Mohon Tunggu... -

live at malang, and now study at faculty of psychology merdeka university

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Struktur Kepribadian Sigmun Freud

16 Maret 2015   18:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak para ahli berlomba-lomba mengungkapkan rahasia kepribadian manusia. Mereka banyak memunculkan berbagai teori tentang apa itu kepribadian manusia, bagaimana kepribadian manusia itu terbentuk, adakah struktur di dalam kepribadian manusia, apa saja faktor pembentuk kepribadian dsb. Salah satu tokoh yang sering kita dengar tentang teori kepribadian manusia adalah Sigmun Freud. Sigmun Freud mengemukakan bahwa manusia mempunyai tiga struktur utama yaitu id, ego dan superego.

Id, bisa disebut juga dengan keinginan, dorongan atau naluri dalam diri manusia adalah primary process thinking yaitu salah satu struktur kepribadian manusia dimana id ini bersifat primitif. Id ada sejak manusia itu dilahirkan dan bergerak sesuai dengan prinsip kesenangan. Disini Freud mengungkapkan bahwa cara id untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan menggunakan insting. Insting bersifat jasmaniah dan diatur oleh metabolisme tubuh manusia. Freud membagi insting menjadi dua yaitu Eros dan Thanatos. Eros adalah dorongan untuk melestarikan hidup. Thanatos adalah dorongan kematian / dorongan untuk mati. Insting bertujuan untuk meredakan ketegangan dalam diri manusia. Misal, saat kita lapar maka insting kita yang menggerakan kita untuk meredakan ketegangan (rasa lapar) dengan cara mencari makanan. Menurut Freud, insting terbesar dari manusia adalah libido (dorongan seksual) yang bertujuan untuk melestarikan keturunan.

Ego adalah secondary process merupakan struktur ke-2 dalam kepribadian manusia yang bergerak menggunakan prinsip kenyataan. Ego bertindak sebagai eksekutor dimana saat id datang ego mencoba merealisasikannya. Seperti dicontohkan di atas, saat kita merasa lapar kita akan mencari makanan lalu memakannya. Keputusan untuk memakan makanan tersebut sebenarnya adalah ego kita.

Superego, memberi batasan id dan ego. Superego bisa disebut nurani/kata hati atau juga polisi dari id dan ego. Superego bergerak menggunakan prinsip idealistik yang dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial dan telah diinternalisasi dalam diri manusia. Contoh sederhana seperti yang kita bahas diatas misalnya, saat kita merasa lapar kita akan mencari makanan lalu memakannya namun kita akan berpikir dua kali untuk memakan makanan tersebut, milik siapakah makanan tersebut, bolehkah dimakan dan dihabiskan, apakah sopan memakan makanan yang bukan milik kita. Disitulah peran dan tugas superego.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun