Dewasa ini, manusia melakukan perjalanan menggunakan berbagai macam alat transportasi, mulai dari kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Kendaraan yang dimaksud disini adalah alat transportasi menggunakan mesin yang berupa sepeda motor, mobil, bus, maupun truck.
Di Jakarta, Indonesia, kendaraan memenuhi hampir setiap bagian di jalan raya. Kendaraan yang memenuhi jalan-jalan Jakarta mayoritas adalah kendaraan pribadi. Banyaknya kendaraan pribadi di Jakarta dikarenakan rendahnya nilai bahan bakar dan mudahnya system pembayaran kredit kendaraan di Indonesia. Sehingga, para masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum.
Masalah utama dari banyaknya kendaraan di Jakarta yaitu polusi udara. Setiap kendaran menghasilkan hasil sisa pembakaran bahan bakar dalam mesin atau biasa disebut emisi gas buang. Emisi gas buang memiliki kandungan berupa air (H2O), gas Karbon Monooksida (CO) yang beracun, Karbon Dioksida (CO2) yang merupakan gas rumah kaca, Nitrogen Oksida (NOx), senyawa Hidrat arang (HC) hasil ketidak sempurnaan proses pembakaran.
Emisi gas buang dari kendaraan merupakan sumber polusi udara terbesar di Jakarta karena jumlah kendaraan yang beredar di Jakarta sangatlah banyak menyebabkan tingkat emisi gas buang yang berlebihan di udara dan berbahaya bagi lingkungan.
Beberapa bahaya yang ditimbulkan adalah banyaknya Hidrat arang (HC) di udara dapat menyebabkan turunnya hujan asam yang menyebabkan percepatan karat pada besi, matinya tanaman, rusaknya unsur hara dalam tanah maupun iritasi pada kulit, dan meningkatnya suhu udara (global warming) dengan banyaknya produksi Karbon Dioksida (CO2).
Untuk menanggulangi dampak yang terjadi, pemerintah Jakarta pun menetapkan beberapa kebijakan, seperti: car free day, pembuatan jalur hijau, penambahan fasilitas angkutan umum, menambah jumlah armada kendaraan umum, meningkatkan pajak kendaraan pribadi, menghilangkan subsidi bahan bakar bagi kendaraan pribadi, dan substitusi dengan kendaraan ramah lingkungan (kendaraan dengan bahan bakar listrik, gas, hydrogen, dan alternative lainnya).
Kesimpulan yang dapat diambil adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan menyebabkan peningkatan polusi udara yang sangat tinggi di Jakarta. Maka dari itu sebaiknya kita mulai menggunakan transportasi umum yang telah disediakan pemerintah demi menjaga lingkungan yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H