Mohon tunggu...
Herlina Suhardi
Herlina Suhardi Mohon Tunggu... Guru - Terus belajar

Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Berasal dari Allah Jangan Acuh, Takut, Bimbang

16 April 2019   11:30 Diperbarui: 16 April 2019   11:33 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluk beluk menjelang Pemilu

Kampanye telah berakhir dan berlangsung meriah, namun pesan-pesan dari masing-masing kandidat tetap mendengung di telinga kita. Joko Widodo, calon presiden  nomor urut 01 mengharapkan semangat Pemilu untuk terus dipertahankan dan meminta anggota keluarga, teman, tetangga dan siapa saja yang punya hak pilih, diajak ke TPS. Sementara itu, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengharapkan Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil dan meminta para pendukungnya mengawal semua proses pemilu guna mencegah kecurangan yang dikhawatirkan terjadi.[i] 

Saatnya WNI yang sudah memiliki hak pilih ("Pemilih") menentukan pilihan dan menikmati pesta demokrasi. Tanggal 17 April 2019 akan menjadi momen khusus nasional bagi bangsa Indonesia karena pertama kalinya Pemilu yang diadakan secara serentak baik untuk memilih presiden, wakil presiden maupun memilih anggota DPR, DPD dan DPRD. 

 Antusiasme Pemilu 

Sayangnya di balik semangat Pemilu, ada kalangan "Pemilih" yang merasa apatis, takut, bimbang, putus asa bahkan berhasrat untuk golput. Padahal Pemilu hanya diadakan setiap 5 tahun sekali yang bukan hanya memilih anggota legislatif dan presiden tetapi juga bermanfaat sebagai sarana pengawasan bagi rakyat terhadap wakilnya.[ii] 

Perlu diingat sejak awal pemerintah telah menetapkan azas pemilu Luber dan Jurdil (di era reformasi), ini semua diberlakukan guna memproteksi dan mengikat semua pihak baik Pemilih, Peserta  Pemilu dan juga Penyelenggara pemilu. Dengan azas-azas ini diharapkan  Pemilu berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu melalui Pemilu ini harapan-harapan bagi masa depan yang lebih baik dalam hal pemerintahan, kepemimpinan, persatuan, keadilan dapat diwujudnyatakan .

Hak dan kewajiban warganegara

Sebagai warga negara "Pemilih" layaknya kita bersyukur kepada Allah karena telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Warganegara yang baik layaknya takluk pada pemerintah termasuk dalam mematuhi peraturan dan pelaksanaan Pemilu. Dengan partisipasi Pemilih maka akan tercapai output Pemilu yaitu wakil-wakil rakyat terpilih yang dipercayakan untuk mengemban tugas dalam pemerintahan. Mereka adalah "Pemerintah".

 

Seperti tertulis dalam Roma 13:1-3 bahwa "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat..."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun