Mohon tunggu...
Novita Putri
Novita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Bantuan Pemerintah untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi

16 September 2021   18:37 Diperbarui: 16 September 2021   18:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pandemi virus covid-19 yang telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia membuat seluruh masyarakat resah akan perekonomian dan pendidikan. Imbas sejak munculnya virus covid-19 di Indonesia membuat semua menjadi terpuruk. Peningkatan terhadap pengangguran sangat tinggi, karena penurunan kegiatan industri, transportasi, pendidikan, dan sebagainya yang mengakibatkan perekonomian masyarakat tertekan terutama dalam rumah tangga, UMKM, dan perusahaan.

Di masa pandemi covid-19 saat ini membuat pendapatan masyarakat menurun drastis, roda ekonomi bahkan cenderung berhenti. Akibatnya sangat luar biasa dirasakan semua kalangan, baik orang yang kaya maupun yang tingkat ekonominya di kelas menengah kebawah. Namun, imbas pandemi ini sangat-sangat berat bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Masyarakat dituntut untuk bisa berinovasi dalam berbisnis atau menciptakan peluang pekerjaan di masa pandemi covid-19 untuk meningkatkan ketahanan ekonomi terutama pada perekonomian keluarga.

Seperti yang dilakukan oleh ibu Sukiyem yang tinggal di Jambu RT 02/01 Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga beliau mulai membuka usaha produksi karak (kerupuk gendar). Beliau memanfaatkan bantuan sembako beras dari Pemerintah untuk membuat karak sendiri kemudian menjualnya ke warung-warung. " Bantuan sembako dari pemerintah setiap bulan sangat bermanfaat. Beras 15 kg cukup untuk kebutuhan makan dan ada sisanya jadi saya manfaatkan untuk membuat karak sendiri kemudian menjualnya" ujar ibu Sukiyem. 

Sebelumnya, karak yang diproduksi ibu Sukiyem hanya dipasarkan di sekitar tempat tinggal dan belum mempunyai label sendiri. Oleh karena itu, Novita Putri selaku mahasiswi Universitas Veteran Bangun Nusantara yang sedang melakukan kegiatan KKN di desa tersebut membuat program kegiatan untuk mengembangkan usaha produksi karak tersebut dengan membuat label produk sendiri dan memperluas marketplace.

Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 45 hari sejak tanggal 16 Agustus sampai dengan 30 September 2021. Semua program kerja yang akan dilaksanakan tersebut dibimbing oleh bapak Salman Faris Insani S.E,.M.M selaku dosen pembimbing lapangan dari Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun