Mohon tunggu...
lilis yuliani
lilis yuliani Mohon Tunggu... -

masih sebagai mahasiswa UNESA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

membentuk pribadi anak

16 November 2011   15:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membentukan pribadi anak

Ting tong……….dum dum daaaaar..

Begitu banyak barang yang kita perlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup kita baikprimer, sekunder atapun tersier. Apalagi saat ini,di era yang membuat kita konsumtif .

Seperti tetanggaku yang merupakan keluarga baru (5 tahun lalu). Mereka beranggotakan 3 orang , ayah, ibu dan anak yang baru berusia 8 tahun. Tapi sang anak begitu banyak permintaanya. Dan kita tahu sendirikan , pada masa anak-anak, segala keinginan mereka harus dituruti. mereka tidak peduli dengan kegunaan barang yang mereka inginkan ataupun kondisi orang tua pada saat itu. Kalau sudah minta suatu barang (mainan/ baju ) , saat itu juga mereka akan merenggek-renggek pada orang tuanya. Hal ityu karena logika anak belum begitu berkembang. Dengan berat ataupun senang hati orang tua akan membelikan untuk sang anak tercinta.

Balik lagi ke tetanggaku. Sebut saja nama anak tetanggaku itu bunga. Bunga gadis kecil yang hobi main boneka, suka ikut bantu-bantu ibunya di dapur, tapi juga suka main mobil-mobilan. Dan ibunya sangat sayang pada bunga maklum anak pertama. Dia sering membelikan bunga baju baru dan sangat memanjakanya. Sedikit berbeda dengan ayahnya yang tidak terlalu lunak pada bunga walaupun ia sangat mencintai Bunga.

Sang ayah selalu memberi contoh konkrit jika mengajari bunga sesuatu. Utamanya tentang kebersihan. Suatu saat pernah bunga membuang bungkus es krim (jajan) sembarangan. Setelah itu sang ayah mengambil bungkus itu dan meletakannya di ranjang bunga. Itu berlangsung selama beberapa hari, setiap sampah yang di buang bunga di sembarang tempat, ayah akan meletakanya di ranjang bunga. Sampai suatu hari bunga marah- marah karena bau busuk di sekitar ranjang bunga banyak dan semut yang membuat barisan dan lalat yang terbang ke sana- kemari.Saat itu juga sang ayah menjelaskan kenapa hal itu bisa terjadi. Sejak saat itu bunga membuang sampah pada tempatnya. Tapi di keluarga itu terdapat 2 macam tempat sampah, yang satu untuk sampah organik /alami dan yang satu lagi untuk sampah anorganik. Ayah bilang agar yang organik bisa di timbun tanh untuk di buat pupuk, sedangkan yang anorganik bisa bakar. Tapi yang anorganic tidak semua bisa di bakar, contohnya botol parfum dan baterai. Kenapa? Karena botol parfum itu dapat menimbulkan ledakan yang bisa menimbulkan luka ataupun kebakaran, sedangkan batrei merupakan racun apabila sudah habis masa pakainya.

Sejak saat itubunga mulai menjadi pribadi yang peduli akan penggolongan sampah. Dan perlu anda sadari bahwa pembentukan karakter atau pribadi seseorang, sangatlah menjajikan bila di bentuk mulai dari kecil. Karena pola pikir yang masih dalam perkembangan sehingga mudah untuk di bentuk.

^-^………………

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun