Mohon tunggu...
Saujana
Saujana Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Personal diary

menuliskan apa yang ada dalam pikiran, yang nyata dan yang tak nyata, yang ada dan yang tak ada , dan yang mengada-ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Senja

11 Oktober 2019   17:42 Diperbarui: 11 Oktober 2019   20:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai senja ,
Kau biaskan lembayung di ujung hari
Kau ronakan keteduhan dalam keredupan
Lalu tenggelam dalam diam.
Tahukah kau wahai senja,
Aku merasa begitu kecil dan tak terlihat
Terhimpit bebatuan, berselimut debu
Namun sungguh aku menikmati
Pendar2 cahayamu membayang di kejauhan
Merasai kehangatan yg perlahan hendak berlalu
Wahai senja,
Jika saja dapat ku genggam cahayamu,
Agar dapat lebih lama ku nikmati kemilaumu
Namun apalah aku,
Yang terlalu sulit untuk menampakkan diri
Yang bahkan begitu mustahil utk kau kenali
Terfikirkankah olehmu wahai senja ?
Andai saja mungkin
Aku berharap aku tetap tak terlihat olehmu
Meski sungguh aku menikmati kehangatanmu.
Karena sejujurnya  aku tak kuasa,
Menepikan semua prahara & dilema
Atau memaksamu menerangi kegelapanku.

~ saujana ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun