Di kamar ini, aku nyaris terlelap tidur..
Karena menanti sebuah arti yang tak kunjung Nampak
Aku termenung, tak berhenti memikirkannya . . .
Pikiranku melayang, menerawang di sudut-sudut kamar ini
Aku.. aku tak tahu entah kapan dia akan menghampiriku
Menepuk khayalku, membisikkan sebuah kata
Kata yang telah lama ku cari-cari dan kurindukan
Kurindu hingga malam larut. . .
Aku pikir, aku akan sanggup memikirkannya. . .
Hingga ku menghadap layar putih tanpa hitam
Sesaat aku menatap ubin dalam-dalam hingga kepalaku pening
Sesaat lagi aku menatap langit-langit.. hanya untuk menghapus kerinduanku
Dia menari-nari di alam pikiranku. . .
Tetapi aku sulit untuk menangkapnya. . .
Ku berkata, keluarlah kau, aku benci engkau terus berada dalam pikiranku
Aku tidak sudi kau memenuhi khayalku..
Tetapi aku tetap membutuhkanmu. . .
Aku merindukanmu sejak fajar terbit. . .
Hingga bulan kembali ke peraduannya. . .
Engkau tetap di hatiku tapi tidak ditanganku. . .
Engkau mempermainkan pikiranku. . .
Tapi tidak dengan hatiku. . .
Aku tetap teguh.. Aku akan mendapatkanmu
Hingga membentuk sebuah kata
Kata awal dari sebuah permainan
Permainan untuk sebuah karya
Karya tulisku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H