Etika merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan baik yang tumbuh selama kehidupan manusia dan harus dipenuhi dalam konteks kehidupan manusia. Etika sebagai dasar bagi keberlangsungan masyarakat, membutuhkan arahan, dan adaptasi sesuai dengan kemajuan manusia. Secara umum etika dakwah dapat dibagi menjadi dua macam:Â
1. Etika dakwah bagi da'i menurut Tutty Alawiyah, terdiri atas ash-shidiq (jujur), ash-shabr (sabar), air-rahmah (kasih sayang), tawadlu' (rendah hati), suka bergaul, amanah (terpercaya), dan sifat-sifat baik lainnya.
2. Etika dakwah bagi mad'u terdiri atas menghormati da'i sebagai gurunya, memperhatikan apa yang disampaikan, menjaga etika di dalam majelis, dan mengkritik secara etis.
Di dalam pelaksanaan dakwah juga ada kode etik terutama bagi da'i. Kode etik merupakan rambu-rambu atau pedoman yang harus ditaati berdasarkan Al-Qur'an dan etika yang dicontohkan Rasulullah SAW, diantaranya:
1) Tudak memisahkan antara perkataan dengan perbuatan, sebagaimana dalam Q.S Ash-Shaff ayat 2-3.
2) Tidak melakukan rasa uh atau toleransi yang menyangkut masalah agama, sebagaimana dalam Q.S Al-Kafirun ayat 6.
3) Tidak mencela sesembahan non-muslim, sebagaimana dalam Q.S Al-An'am ayat 108.
4) Tidak melakukan diskriminasi sosial, sebagaimana dalam Q.S Abasa ayat 2-3.
5) Tidak memungut imbalan. Terdapat perbedaan mazhab Imam Malik  dan Syafi'i memperbolehkanya baik dengan perjanjian maupun tidak. Sedangkan mazhab Hanafi menghukuminya haram secara mutlak.
6) Tidak berteman dengan pelaku maksiat karena akan dianggap perbuatan maksiat nya direstui dakwah sedangkan integritas da'i akan berkurang.
7) Tudak menyampaikan sesuatu yang tidak diketahui, sebagaimana dalam Q.S Al-Isra' ayat 36.
Makalah yang membahas tentang Etika Dakwah dan Moralitas ini memberikan kajian yang relevan terhadap bagaimana dakwah dapat dilaksanakan dalam konteks masyarakat modern, khususnya melalui media digital. Penggunaan studi kasus dari Koh Dennis Lim sebagai contoh sangat menarik. Dalam makalah ini juga menyajikan etika penceramah hingga kode etik yang mengatur bagaimana seorang da'i harus bersikap di depan mad'u. Namun, penulis makalah tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga mengaitkannya dengan implikasi nyata dalam kehidupan sehari hari.