Mohon tunggu...
Lidya Rahmawati
Lidya Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, selamat membaca...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskriminasi Antara Warga Pribumi dan Warga Etnis Tionghoa

12 Desember 2021   11:54 Diperbarui: 12 Desember 2021   12:00 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut membuat masa mulai turun ke jalan dan melakukan perbuatan yang anarkis. Kerusuhan tersebut berubah menjadi gerakan anti Tionghoa. Masa telah melakukan penjarahan, pengrusakan dan pembakaran kios-kios yang ada di Pasar Glodok dan Onion Plaza yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat Tionghoa.

Kerusuhan ini cepat meluas di daerah Jakarta karena kurangnya antisipasi negara dalam menangani, mencegah dan menanggulangi kerusuhan ini yang seharusnya dapat diselesaikan secara efektif. Puncak kerusuhan Mei 1998 terjadi pada tanggal 14 Mei Tahun 1998. Masa mulai melakukan pembakaran dan pengrusakan pada kios-kios di Pasar Glodok dan Onion Plaza. Disana tidak terdapat korban tetapi banyak pedagang yang berasal dari masyarakat Tionghoa yang mengalami kerugian yang besar dan rasa trauma yang sangat dalam. Kerusuhan ini menjadi peristiwa yang memilukan bagi masyarakat Tionghoa karena selain mengalami kerugian masyarakat Tionghoa juga merasakan pedihnya kekerasan seksual yang dialami oleh wanita Tionghoa.

Agar peristiwa ini tidak terulang kembali maka sebagai pemerintah yang mementingkan kesejahteraan rakyat harus dengan cepat menangani permasalahan sosial dan masyarakat yang ada. Pemerintah harus bersikap adil terhadap warga pribumi dan etnis Tionghoa agar tidak terjadi kesenjangan sosial ekonomi. Masyarakat Tionghoa juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan warga pribumi sehingga tidak akan menimbulkan stigma negatif yang akan berkembang di lingkungan masyarakat dan dapat membuat peristiwa ini terulang kembali.

 DAFTAR PUSTAKA

Permana, Budi. "Etnis Tionghoa Pada Masa Orde Baru: Studi Atas Tragedi Kemanusiaan Etnis Tionghoa Di Jakarta (1998)." (2018).

Ram, Aminuddin. (1999). Sosiologi. Jakarta: Erlangga

Dwijayanti, R. "Diskriminasi Etnis Tionghoa Dalam Film Ngenest (Doctoral dissertation, Stikosa-AWS)." (2017).

Fuji Titulanita, Siti Sumardiati, Mr. Ratna Endang. "Kerusuhan Pasar Glodok: Studi Kasus Etnis Tionghoa Di Kelurahan Glodok Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat)" Vol. 1 (2015).

Armiwulan, Hesti. "Diskriminasi rasial dalam hukum HAM: studi tentang diskriminasi terhadap etnis Tionghoa." Genta Publishing, 2013.

St Aisyah, B. M. "Konflik sosial dalam hubungan antar umat beragama." Jurnal Dakwah Tabligh 15.2 (2014): 189-208.

Sadli, Saparinah. "Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998." Komnas Perempuan, 2006.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun