Mohon tunggu...
Humaniora

Kisah Pilu tentang Bung Hatta

20 Januari 2016   05:11 Diperbarui: 20 Januari 2016   06:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa sih yang tidak tahu akan sosok bung hatta? Ya, beliau adalah salah satu dari mantan wakil presiden Republik Indonesia, lebih tepaatnya beliau adalah mantan wakil presiden RI ke 1. Lalu apa yang spesial dari beliau selain ketenaran beliau dalam politik.

Sifat Sahaja beliau yang tidak banyak orang yang tahu, selain itu beliau sangat menjunjung nilai nilai integritas. Untuk jaman yang se kompleks sekarang ini susah sekali menemukan orang yang memiliki integritas yang kuat. Apalagi untuk kalangan burjuis yang duduk di parlemen atau para politikus yang ada di Ibukota. Bahkan sangat sering telinga kita dimanjakan dengan berita berita yang kurang mengenakkan seperti berita tentang koruptor yang dilakukan oleh para petinggi. Tidak halnya dengan sosok bung hatta ini. Dibalik jas nya yang megah beliau orang yang sangat bisa diacungi jempol dalam masalah kejujuran.

Kisah yang akan saya angkat mengenai sepatu Bally yang sangat diidamkan oleh bung Hatta. Menurut cerita bung Hatta sangat ingin memilikinya tapi sayangnya hingga akhir hayatnya beliau belum bisa membeli sepatu Bally. yang di inginkan beliau adalah membeli sepatu Bally tersebut benar benar dari hasil keringat beliau. Pada saat 1950 memang sepatu Bally adalah sepatu yang sangat mewah dan menjadi idaman di jaman tersebut. Maka dari itu bung Hatta sangat mengidam idamkan sampai sampai dia memotong guntingan gambar sepatu Bally yang ada di surat kabar, dan sampai akhir hayatnya ditemukanlah guntingan gambar sepatu Bally yang sengaja ditaruh di buku harian beliau. Sedikit demi sedikit beliau menabung tetapi sayang hasil tabungannya selalu tidak mencukupi untuk membeli sepatu Bally dikarenakan uang yang disimpan untuk ditabung habis untuk membantu orang orang sekitar dan urusan rumah tangga nya.

Kalau difikir ulang beliau bisa menggunakan kekuasaanya untuk membeli sepatu Bally, dia bisa menyuruh duta besar untuk membelikannya atau para pengusaha yang menjadi kenalannya. Pasti kalau dia menggunakan kekuasaannya semua anak buahnya mau untuk membelikan sepatu Bally untuknya. Tapi bagi beliau memanfaatkan kekuasaan untuk kepuasan pribadi bukanlah hal yang layak.

Sampai sampai akhir masa pensiun beliau hanya mendapatkan uang pesangon yang sangat minim. Padahal pada saat itu keuangan di keluarga beliau sampai amburadul.Dan dilansir dari beberapa berita bung Hatta hanya memiliki jumlah pesangon yang nilainya sama dengan gaji sopir pemerintah.
Tetapi hebatnya tidak ada kamus menyerah bagi bung Hatta. Beliau adalah penulis yang hebat. Beliau terus menulis sampai akhir hayatnya untuk mencukupi kehidupan beliau bersama keluarganya.

Luar biasa etos kerja beliau kegigihan beliau yang patit dihargai. Sesungguhnya yang menjadi pertanyaan besar bagi bangsa kami entah kapan lagi kami menemukan pemimpin seperti engkau bung (?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun