Mohon tunggu...
Lidya Lidya
Lidya Lidya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Belajar dari kegagalan adalah suatu hal yang bijak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemulasaraan Jenazah di Kelurahan Kadulimus, Kecamatan Banjar, Pandeglang

31 Agustus 2024   10:24 Diperbarui: 31 Agustus 2024   10:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gamabr 1: Terlaksana nya kegiatan Pemulasaraan Jenazah/dok.kelompok

Mahasiswa Kukerta Kelompok 30 UIN SMH Banten Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah di Desa Kadulimus

Kadulimus, 13 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kelompok 30 dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menyelenggarakan pelatihan pemulasaran jenazah di Desa Kadulimus yang bertempat di kantor Desa Kadulimus, yang berlangsung pada Selasa, 13 Agustus 2024. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa serta dihadiri oleh berbagai tokoh agama setempat.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa, Bapak Syukron Jamil, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa Kukerta dalam menyelenggarakan pelatihan ini. "Saya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten yang telah menginisiasi kegiatan penting ini. Pemahaman mengenai pemulasaran jenazah sangat diperlukan oleh masyarakat agar kewajiban fardhu kifayah dapat terlaksana dengan benar," ungkapnya.

Pelatihan ini mencakup dua sesi utama, yaitu pemaparan materi dan sesi praktik. Dalam sesi pertama, Ustadz Atma memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya pemulasaran jenazah sesuai dengan syariat Islam. Beliau menguraikan prosedur yang benar mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, hingga menshalatkan jenazah, serta mengingatkan peserta bahwa tugas ini merupakan tanggung jawab sosial dan keagamaan yang harus dipahami oleh setiap Muslim.

"Pemulasaran jenazah bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang niat dan pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan setiap warga mampu menjalankan tugas ini dengan penuh kesadaran dan kehormatan," jelas Ustadz Atma.

Sesi praktik yang merupakan bagian kedua dari pelatihan ini dipandu oleh Ustadz Acang, Ustadz Atma, Ustadz Mulyadi, Ustadz Inung, dan Bapak Syukron Jamil. Para peserta diajak untuk mempraktikkan langsung proses pemulasaran jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menyolatkan jenazah dengan benar. Setiap tahap dilakukan dengan panduan yang rinci dan disertai penjelasan tentang makna di balik setiap langkahnya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat. Banyak di antara peserta merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dan merasa lebih siap jika suatu saat harus terlibat dalam proses pemulasaran jenazah di lingkungan mereka.

Dengan diadakannya pelatihan ini, mahasiswa Kukerta Kelompok 30 UIN SMH Banten berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Kadulimus dalam memahami dan melaksanakan pemulasaran jenazah sesuai dengan ajaran Islam. Mereka juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan di masa mendatang untuk memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya pemulasaran jenazah yang sesuai syariat.

(Anshor Muhammad)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun