Setiap Ramadan tiba, jalanan ramai dengan pedagang musiman. Dari kue kering hingga takjil, semuanya laris manis. Tapi, di balik itu ada satu tantangan besar: modal. Tidak sedikit pelaku UMKM yang harus berpikir keras mencari tambahan dana agar bisa memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penghasilan.
Salah satu kisah menarik datang dari Bu Rina, seorang pedagang kue kering langganan saya. Setiap tahun, menjelang Ramadan, ia selalu kebingungan mencari tambahan modal untuk membeli bahan-bahan kue. Namun, tahun ini berbeda. Dengan senyum percaya diri, ia berkata, "Alhamdulillah, tahun ini saya nggak bingung lagi. Saya pakai tabungan emas di Pegadaian."
Menabung Emas, Menjaga Nilai Uang dari Inflasi
Emas bukan sekadar perhiasan. Ia adalah salah satu instrumen investasi terbaik, terutama bagi para pelaku usaha kecil. Nilainya yang cenderung naik dari tahun ke tahun membuat emas menjadi penyelamat saat butuh dana mendadak. Dibandingkan dengan investasi lain yang prosedurnya panjang, emas bisa langsung dijual atau digadaikan dengan mudah.
Bu Rina sendiri sudah menabung emas sejak beberapa tahun lalu. Setiap kali mendapatkan keuntungan dari jualannya, ia menyisihkan sedikit demi sedikit untuk membeli emas di Pegadaian. "Dulu saya pikir nabung emas itu sulit, tapi ternyata gampang banget. Nggak perlu modal besar, bisa dicicil sedikit demi sedikit," katanya.
Selain sebagai investasi, emas juga bisa menjadi solusi keuangan saat mendesak. Banyak pedagang kecil yang sering mengalami kesulitan modal, terutama saat permintaan pasar sedang tinggi. Dengan memiliki tabungan emas, mereka bisa dengan mudah mencairkannya tanpa harus mencari pinjaman berbunga tinggi.
Gadai Peduli: Solusi Pinjaman Tanpa Bunga untuk UMKM
Tahun ini, kebutuhan modal Bu Rina lebih besar dari biasanya karena pesanan kue keringnya melonjak drastis. Beruntung, Pegadaian memiliki program Gadai Peduli, yang memberikan pinjaman tanpa bunga untuk para pelaku UMKM.
Program ini memungkinkan nasabah untuk mendapatkan pinjaman dengan skema bebas sewa modal selama 60 hari untuk Gadai Reguler atau 30 hari untuk Gadai Fleksi. Jumlah pinjaman yang bisa diperoleh mulai dari Rp50.000 hingga Rp2.500.000. Program ini terbuka untuk nasabah baru maupun mereka yang sudah lama tidak bertransaksi di Pegadaian.
Tanpa pikir panjang, Bu Rina pun memanfaatkan kesempatan ini. Dengan menggadaikan sedikit emas simpanannya, ia mendapatkan dana segar yang langsung digunakan untuk membeli bahan-bahan kue tambahan. Hasilnya? Omzet jualannya naik signifikan, dan setelah Lebaran nanti, ia bisa menebus kembali emasnya tanpa harus membayar bunga.
Pegadaian, Sahabat UMKM
Bagi para pedagang kecil seperti Bu Rina, program ini adalah angin segar. Tak perlu ribet mencari pinjaman berbunga tinggi, cukup dengan menggadaikan emas yang sudah dimiliki, modal usaha bisa diperoleh dengan mudah dan tanpa tambahan beban.
Tidak hanya pedagang kue kering, banyak pelaku UMKM di berbagai sektor juga bisa memanfaatkan program ini. Misalnya, penjual pakaian Lebaran yang ingin menambah stok barang atau penjual makanan yang ingin membeli bahan baku dalam jumlah besar. Dengan adanya program Gadai Peduli, mereka bisa lebih leluasa dalam mengembangkan usaha tanpa harus khawatir dengan bunga pinjaman.