"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Melihat dari hadist tersebut, banyak umat Muslim di bulan Ramadan ini berlomba-lomba dalam kebaikan termasuk membagikan makanan berbuka puasa pada orang lain.
Kebaikan tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang yang mampu saja, orang yang kurang mampu pun dengan niat ikhlas banyak yang ikut berbagi sesuai dengan kemampuannya. Dengan berbagi merupakan salah satu cara kita bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT pada kita. Tidak akan kekurangan jika kita terbiasa berbagi, justru nikmatnya akan selalu ditambah.
Kegiatan membagikan makanan berbuka puasa ini sering sekali kita temui di berbagai tempat. Di jalan pun saat tiba waktunya berbuka, ga perlu takut tidak ada air atau makanan untuk menyegerakan berbuka, karena pasti ada yang membagikan takjil.
Nah, kegiatan berbagi makanan berbuka puasa ini pun rutin dilakukan oleh banyak orang dan tiap masjid pada bulan Ramadan. Biasanya ada jadwal harian siapa saja yang bertugas menyiapkan hidangan berbuka puasa atau takjil.
Kenapa harus ada jadwalnya? Maksudnya supaya warga sekitar masjid yang ingin berbagi bisa bergantian mendapatkan kesempatan berkah dan pahala di bulan Ramadan. Selain itu juga supaya makanan yang datang ke masjid tidak berlebihan, akan sangat mubazir jika banyak orang sekaligus datang membawa makanan.
Bukan berarti orang yang namanya tidak terdaftar di list tidak bisa memberikan makanan berbuka puasa lho. Coba saja kita lapor ke petugas untuk ikut berpartisipasi, Insya Allah akan diterima dengan baik.
Bulan Ramadan 1443 Hijriah tahun ini, keluarga kami kebagian memberikan makanan berbuka puasa di hari ke-6 puasa.
Saya hanya menyiapkan sedikit puding yang dibuat sendiri bersama si kecil. Dengan melibatkan anak-anak sekaligus melatih jiwa berbagi mereka supaya hingga dewasa nanti bisa terus menyisihkan rezekinya untuk orang lain. Selebihnya makanan lain saya pesan dari tetangga yang berjualan. Dengan membeli dari beliau, tugas saya pun menjadi lebih ringan dan bisa melaksanakan pekerjaan lainnya. Selain dari itu, kami juga ingin berbagi rezeki dengan beliau lewat pembelian makanan tersebut.