Kurangnya inovasi dalam pembelajaran menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap prestasi akademik mereka. Keberhasilan siswa sangat dipengaruhi oleh tingkat motivasi belajar mereka, yang bisa menciptakan tantangan besar dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar ini adalah kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa karena kurangnya pemahaman tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan belajar di kelas.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada salah satu SMPN di Kabupaten Malang, terdapat banyak siswa yang kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Ini terlihat dari tingkat kedisiplinan yang rendah selama pelajaran dan respon mereka terhadap materi yang diajarkan. Data menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih fokus pada metode pengajaran yang didominasi oleh guru (teacher centered). Kurangnya integrasi teknologi dalam pembelajaran menyebabkan proses belajar menjadi monoton, yang pada akhirnya mengurangi minat belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperkenalkan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran serta media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Salah satu strategi pembelajaran yang menarik perhatian adalah menggunakan model Teams Games Tournament yang terintegrasi model Discovery Learning dengan bantuan media pembelajaran E-Flashacard. Model ini dirancang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kompetisi yang sehat antar tim, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi semua siswa, tanpa memandang perbedaan status mereka dalam kelas. Pemanfaatan E-Flashcard sebagai salah satu media pembelajaran dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar. Penggunaan media ini di kelas tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa, tetapi juga membantu dalam meningkatkan motivasi belajar mereka. Kejelasan dalam penyampaian materi pembelajaran melalui E-Flashcard memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan. Selain itu, variasi dalam metode pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan E-Flashcard juga membantu mencegah kebosanan siswa dalam proses pembelajaran.
Pada kegiatan belajar dan mengajar, pendekatan yang diadopsi mengacu pada penggunaan modul ajar sebelumnya yang dirancang dengan memanfaatkan model Teams Games Tournament yang terintegrasi dengan model Discovery Learning. Dalam pengaturan pembelajaran, tahapan-tahapan yang terdiri dari perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan kesimpulan, semuanya disesuaikan dari konsep Discovery Learning ke dalam struktur Teams Games Tournament. Dengan demikian, peserta didik diberikan kesempatan untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, mulai dari tahap merumuskan masalah, pengumpulan dan pengolahan data, hingga penyajian hasil penelitian mereka. Selain itu, pada tahapan verifikasi digunakan media E-Flashcard sebagai alat untuk permainan yang mampu memberikan nuansa interaktif dan menyenangkan dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing jalannya kegiatan dan memberikan penghargaan kepada kelompok dengan prestasi tertinggi untuk mendorong semangat belajar siswa. Dengan pendekatan ini, diharapkan tercipta lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menggugah minat siswa untuk aktif dalam mengembangkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
Dari hasil pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Teams Games Tournament yang terintegrasi dengan model Discovery Learning, ditemukan bahwa pendekatan ini efektif dalam meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik juga mengungkapkan kesukaan mereka terhadap model pembelajaran ini karena meskipun sedang belajar, mereka tidak merasakan kesan tradisional dari proses pembelajaran. Selain itu, model ini mampu mengembangkan karakteristik disiplin, kreativitas, dan demokrasi pada peserta didik. Menyikapi hal ini, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mengakomodasi potensi peserta didik secara menyeluruh. Eksperimen dengan berbagai model pembelajaran juga diperlukan agar suasana pembelajaran yang ideal dapat tercipta di ruang kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H