Sepotong karton berwarna pink dan biru terpasang rapi di pingir jalan sekitar taman kupu-kupu unib blakang, nangkring cantik di pohon palem tapi tenang ngak dipaku kok. Jadi ngak akan menggangu kelangsungan hidup sipohon. Taman kupu-kupu yang biasanya hanya diramaikan si kupu-kupu, beberapa pasang mahasiswa yang meyudut bercengkraman, atau ibu ber seragam kuning dan sapunya yang setia membersihkan sampah yg bertebaran, terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Beberapa kendaraan bermotor memelankan laju kendaraanya, berusaha meluangkan waktu sekejap untuk memuaskan rasa penasarannya tetntang tulisan pada sepotong karton di pohon palem. para pejalan kaki punjuga ikutan kepo. sisanya ngebut dan berjalan tergesah tanpa menoleh.
-“SELAMAT DATANG DI ZONA SENIN MEMBACA”
tulisan yang hanya di tulis tangan pada sebuah kertas karton warna biasa mampu membuat taman kupu-kupu terlihat berbeda dari biasanya dan menyedot perhatian penguna jalan yang berada di sekitar taman kupu-kupu. Beberapa buku novel pukatnya tere-liya, novel filsafat duia sophie, sampai, beberap karya pram dan buku pergerakan, hasil kumpulan beberapa koleksi buku teman-teman pun berjajar rapi dipinggiran trotoar . zona baca yang beralas karpet pelastik kosan teman dan atap dedaunan rindang pepohonan hari ini resmi berdiri. (7april2014).
berangkat dari pengalaman peribadi tentang sulitnya menanamkan kebiasaan membaca rutin satu buku perminggu, dan kesadaran bahwa banyak teman teman diluar sana yang mungkin memiliki kesulitan serupa, namun malas mengunjungi perpustakaan yang cendrung kaku dan kutu buku banget. ide ini pun muncul dari beberapa teman-teman yang kemudian sepakat untuk membuka taman baca yang berlokasi di taman kampus dengan suasana yang cendrung lebih santai. Tak hanya membaca buku yg tersedia disini juga memfasilitasi teman teman untuk saling barter buku sesama pengunjung, dan membuka ruang diskusi, atau hanya sekedar hangoutdan menambah teman pun juga bisa. Bagi teman teman yang memiliki koleksi buku pun boleh menyumbangkan bukunya, (aduh kalau disumbangin berkurang dong koleksi gue”) . tenang aja teman-teman bisa menyumbangkan bukunya untuk dibaca tanpa kehilangan hak kepemilikan buku. Karna buku buku yang disubangkan ke zona baca hanya di pinjam kan untuk dibaca di tempat. Dengan pertimbangan jika dipinjamkan dan di baca dirumah kita cendrung lebi malas dan lupa untuk meluangkan waktu untuk membaca.
minggu pertama “senin membaca” pun sukses menyedot pehatian beberapa pejalan kaki dan pengendara yang mampir sejenak untuk sekedar bertanya ”jualan buku ya mbk”, “dari organisai mana?”, “dari organisai ***(nama organisasi yg eksis di Bengkulu) ya mbk?”, atau sekedar melogo membaca tulisan yg ada dikarton untuk memuaskan rasa penasaran, dan beberapa yang menyabut antusias igin mengajak teman-teman genk nya berpartisipasi, tukeran buku, nyumbang buku, ngajak diskusi, bahkan ada yang riques buku dengan pengarang kesukaannya.
terlepas dari organisasi mana?, fakultas apa?, semester berapa? Mahasiswa atau dosen? Aktifis atau mahasiswa biasa? Hedon atau idealis?.
“Mari luangkan waktu sejenak untuk membuka beberapa helai jendela dunia. Karena otak butuh nutrisi dan jari butuh asupan untuk menulis, mari membaca dan berkarya”
“ZONA SENIN MEMBACA” dari dan untuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H