Mohon tunggu...
Lidya Aulia
Lidya Aulia Mohon Tunggu... -

a housewife who is not good in writing but having countless idea. she doesn't join any social media but having passionate to be influencer.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan Mendekatkan yang Jauh

23 Mei 2018   23:45 Diperbarui: 24 Mei 2018   00:03 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadhan memang selalu spesial, banyak hal-hal yang jarang ditemui di bulan-bulan lain, salah satunya adalah kehangatan berkumpul bersama keluarga besar.

Siapa sih yang bisa menyangkal, jika ramadhan selalu berhasil mendekatkan yang jauh. Keluarga contohnya, dimana tak jarang kita alpa untuk menyapa keluarga yang jauh. Tetapi saat ramadhan, bahkan group-group whatsap-pun ramai dengan sapaan selamat berbuka dan sahur, serta berbagi cerita dengan keluarga jauh.

Selain itu tak jarang, bulan ramadhan mengirim kita ke kota kelahiran dan bertemu sanak saudara. Merasakan indahnya berbuka dan sahur dengan keluarga yang jarang terkunjungi.

Saya pun akhirnya menyempatkan diri ke kota malang, kota dimana jutaan kenangan terukir semenjak tangis pertama saya pecah. Ya, kota kelahiran selalu menghimpun memori indah. Semenjak merantau dan menikah, rasanya jarang sekali saya mengunjungi kota dan sanak saudara yang tinggal di kota ini. Rindu berat dengan setiap sudut kotanya, rindu untuk sekedar bercengkrama dengan keluarga saat menanti berbuka dan sahur, ditambah pula rindu bernostalgia dengan kawan-kawan masa kecil.

Dan di bulan ramadhan tahun ini, DIA mengirim saya untuk menikmati kembali rasa puasa masa kecil di kota kelahiran dengan kehangatan keluarga besar. Rasanya.... alhamdulillah.

Seandainya bulan ramadhan ini tidak ada, mungkin sulit untuk saya dan keluarga menyatukan waktu agar bisa berkumpul. Romansa kehangatan bulan ramadhan ditengah-tengah keluarga memang tidak bisa diganti dengan apapun. Ramadhan dengan segenap suka citanya selalu mampu menghadirkan pola silaturahim yang hampir punah di bulan-bulan lainnya.

Tidak banyak memang yang bisa dilakukan pada saat bulan Ramadhan di kota yang selalu terkenal dengan keajaiban kulinernya, namun untuk saya hal itu menjadi tidak penting saat saya bisa menikmati sepotong tempe menjes bersama keluarga dan bercengkrama dengan mereka saat menanti berbuka puasa.

Ramadhan pula yang selalu menyatukan kami untuk bertemu di kota ini, ada kerinduan yang selalu dinantikan saat ramadhan tiba yaitu meningkatnya intensitas bertemu dan berkumpul bersama keluarga.

Ramadhan selalu berhasil mendekatkan yang jauh tidak hanya melalui tatap muka langsung, pun melalui video call atau media sosial masa kini. Cukup dengan mengucapkan selamat berbuka puasa atau membangunkan saat sahur, keluarga menjadi dekat dan harmonis.

Maka, apalagi nikmat yang disangsikan dari hadirnya bulan ramadhan? Sungguh sayang apabila ada yang gusar dengan kehadirannya, karena ramadhan selalu mampu mendekatkan hati dan pikiran serta selalu membukakan pintu silaturahim...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun