Mohon tunggu...
Lidya Aulia
Lidya Aulia Mohon Tunggu... -

a housewife who is not good in writing but having countless idea. she doesn't join any social media but having passionate to be influencer.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menikmati Takjil dari Masjid ke Masjid

17 Mei 2018   23:13 Diperbarui: 17 Mei 2018   23:18 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Berjuang menikmati ramadhan di negeri orang bukanlah hal yang mudah, lebih rindu lagi ketika teman-teman di nusantara bebas berburu dan menikmati takjil beraneka rasa menjelang berbuka. Sedangkan kami ? mana mungkin lah kami ngabuburit di jalan dan menemukan panganan pinggir jalan yang nikmat seperti di tanah air.

Lalu bagaimana "menciptakan" ngabuburit ditengah-tengan budaya yang 100 persen berbeda dengan di tanah air ? menghidupkan suasana ramadhan dengan "berburu" takjil agar tetap merasakan semaraknya ramadhan ? Maka, bagi kami yang sedang merantau ribuan mil dari tanah air menikmati takjil dari satu masjid ke masjid yang lain adalah jawabannya. Bonusnya ? masjid di negara orang biasanya sangat multicultural, dan para penggiat di dalamnya menyediakan menu sesuai culture dari masjid tersebut. Terutama di negara kanguru yang pastinya begitu banyak pendatang dari berbagai penjuru dunia, maka kami memiliki kesempatan untuk berburu takjil keliling dunia hanya dengan menginjakkan kaki dari satu masjid ke masjid yang lain. ahh nikmat yang Allah berikan untuk ramadhan di negeri rantau pun rasanya tak berkurang...

Di Melbourne, kota metropolitan yang menjadi pilihan banyak pendatang atau selalu kita sebut dengan multicultral city, menemukan masjid bukanlah hal yang sulit. Walaupun jaraknya jauh dan perlu waktu untuk mencapainya, namun masjid di Melbourne begitu multiculture. Hampir setiap negara mayoritas muslim berlomba membangun masjid di kota yang dijuluki' the most liveable city in the world' ini. 

Mudah saja bagi kita menemukan masjid Turki, masjid Somalia, masjid Pakistan, masjid Iran atau bahkan masjid Indonesia. Sebenarnya masjid-masjid ini memiliki nama yang berbeda-beda, hanya di kalangan kami orang Indonesia, kami sering menyebut masjid tersebut sesuai dengan 'negara' nya masing-masing, bukan... bukan bermaksud mengkotak-kotakkan atau hanya orang-orang dari negara asalnya saja yang boleh mengunjunginya, semua muslim boleh menempati masjid-masjid tersebut. Hal ini dinamakan hanya untuk memudahkan kami mengenali masjid-masjid tersebut.

Kemudian, apa yang unik dari setiap masjid-masjid tersebut ? Yang unik adalah jamaahnya selalu bergotong royong untuk menyiapkan iftar. Menjadi minoritas di negara 'non-muslim' adalah tantangan tersendiri, yang ibrah-nya adalah menambah kokohnya rasa persaudaraan antar muslim. Oleh karena itu, bukan hal yag susah bagi kami untuk melakukan "ngabuburit" seperti di nusantara, namun lebih jauh lagi kami bukan hanya sekedar ngabuburit dijalanan, tapi sekalian berbuka dan melaksanakan segala kegiatan selepas berbuka di masjid. ahhh nikmat Allah mana lagi yang harus kami dustakan....

Kami bisa menikmati berbagai hidangan sederhana yang menyejukkan mata dan perut dari berbagai negara. Dan, apabila rindu dengan tanah air, bertandanglah ke masjid Indonesia, maka hidangan nusantara pun tersaji lengkap mulai dari takjil hingga makanan berat. Hal yang membedakan antar masjid ini adalah takjil yang dihidangkan, ya... sebagai orang Indonesia, kami terbiasa dengan berbagai menu es, gorengan, dan jajanan lokal untuk membatalkan puasa. 

Namun, masjid-masjid negara lain biasanya hanya akan menyediakan sebungkus kurma dan sebotol air putih. Terlepas dari kebiasaan di tanah air yang "lapar mata" setelah berbuka, justru kebiasaan negara-negara lain untuk membatalkan puasa ini adalah SEHAT! Yah... cukup dengan air putih dan kurma, puasa sah dibatalkan. Kemudian, dengan isi yang cukup tersebut, kita bisa melanjutkan dengan makanan yang agak berat selepas sholat magrib. Dampaknya ? kita tidak akan kekenyangan dan tetap bisa menikmati sholat tarawih dengan khusyuk....

Untuk kami yang sedang di rantau, ngabuburit dan takjil adalah hal yang unik dan bisa ditemukan di masjid-masjid yang kami singgahi dengan menu yang berbeda-beda :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun