Mohon tunggu...
Lidya Nabila Rozak
Lidya Nabila Rozak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/Ilmu Komunikasi/Universitas Satya Negara Indonesia

Hobi saya menggambar dan menonton drama/film/Youtube. Saya seorang introvert yang sedang mencoba untuk keluar dari zona nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi Politik di Era Digital

6 Desember 2023   11:16 Diperbarui: 6 Desember 2023   11:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

POLITIK DI ERA DIGITAL

Dalam era digital, komunikasi politik pada praktiknya menggunakan jaringan internet secara masif kepada seluruh penjuru tanah air dan global. Internet sendiri merupakan media baru pada era ini, dimana keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. 

Dalam komunikasi politik, media baru (media sosial) merupakan sarana untuk sosialisasikan politik dan kampanye. Kehadiran media baru juga dimanfaatkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai baru dalam memperkuat demokrasi ke seluruh dunia, terutama dalam membangun pemerintahan yang lebih transparan. Kecenderungan pola penggunaan media baru ini serentak dengan kesadaran politisi terhadap efektivitas pengaruh media online, dan kecenderungan masyarakat yang semakin tinggi dalam mengakses internet.

Kekuatan media sosial untuk mempengaruhi masyarakat dilihat dari aspek sosialnya, yaitu interaksi dan partisipasi yang dapat dilakukan melalui kampanye sebagai bagian dari proses komunikasi politik dengan khalayak. Kampanye dilakukan melalui digital dengan berbagi konten, komunitas web, dan forum internet media sosial. Politisi berinteraksi dengan pendukung dan menerima dukungan dalam bentuk sumbangan dan relawan. Namun, dalam penggunaannya politisi perlu memperhatikan etika dalam melakukan komunikasi politik.

ETIKA KOMUNIKASI POLITIK

Dasar dari masalah etika dan moral yaitu akibat minimnya penekanan nilai moral dalam proses pendidikan, baik dari mahalnya biaya politik hingga lemahnya pengawasan dan hilangnya sosok teladan bagi masyarakat perlu menjadi perhatian. Menurunnya adab publik juga merupakan masalah etika, dimana tidak adanya budaya sopan santun yang ditunjukkan oleh masyarakat bahkan pejabat publik dalam praktik komunikasi politik.

Pada etikanya, politik seharusnya tidak hanya sekedar memburu dan mempertahankan kekuasaan, tetapi juga menjaga keadaban dan keutuhan kebangsaan. Komunikasi politik yang menggunakan cara sarkastik dan terbuka dengan tidak memperhatikan budaya sopan santun akan memberikan efek dan feedback yang tidak baik pada audiens.

Etika dalam komunikasi politik dapat dilihat dari berbagai perspektif:

  • Komunikator: Seseorang yang jujur, baik hati kepada siapapun terutama diri sendiri. Ucapan lisannya dan perbuatannya harus tulus dan murni tanpa direkayasa.
  • Pesan: Sesuatu yang akan disampaikan kepada orang lain harus mengandung informasi yang benar dan berlandaskan pada etika serta sesuai realita yang ada. Pesan harus tepat sasaran dan disampaikan atas dasar kebenaran, ketepatan, kesesuaian antara kondisi atau keadaan sebenarnya yang dikomunikasikan, konsistensi informasi yang sebenarnya, dan tidak dibebani dengan data atau informasi yang tidak relevan.
  • Efek: Agar pesan memberikan efek positif bagi penerimanya perlu disampaikan secara efektif dan tepat.

Dalam komunikasi politik perlu adanya pilihan terbuka agar publik dapat mengetahui polemik seperti apa yang harus disembunyikan, tujuannya untuk mengatasi kekhawatiran yang berujung pada polemik hingga kecemasan masal. Komunikasi politik harus dilakukan dengan alami dan tulus sehingga dapat dipahami oleh semua kalangan. Komunikator politik menentukan arah kebijakan otoritas pemegang kekuasaan untuk mewujudkan tujuan politik yakni kesejahteraan bagi rakyat, dengan cara mengkomunikasikan isu-isu politik terkini, yang hal ini akan menentukan substansi politik. Etika Komunikasi Politik menjelaskan tentang bagaimana kita harus beretika saat melakukan melakukan kegiatan politik, kemudian pesan yang disampaikan sangat berpengaruh bagi masyarakat, dan juga aktivitas politik memiliki efek politik yang bagus tergantung etika komunikasi politiknya. Keseimbangan bagaimana komunikator politik menyampaikan pesan kepada komunikan melalui saluran yang adil dan seimbang merupakan etika komunikasi politik, tidak bersifat manipulatif dan tanpa ada kecenderungan pada kepentingan individu atau golongan tertentu. Maka memperbaiki komunikasi politik lebih baik memahami terlebih dahulu etika komunikasi politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun