Sebelum mengetahui metode dakwah tradisional dan modern alangkah lebih baiknya untuk mengetahui definisi dari metode dakwah.
Ushlib atau metode dakwah menurut bahasa berarti Jalan dan seni. Asalbu dakwah (Metode dakwah) ialah ilmu yang menghantarkan seseorang kepada pengetahuan tentang cara penyampaian dakwah (ilmu rektorika dakwah dan ceramah), sekaligus menghilangkan rintangan-rintangan dari jalan dakwah. Dalam al-quran surat an-nahl ayat 125, menjelaskan tentang tiga metode dakwah, yaitu bil hikmah, mau'izhah, dan mujadalah. Menurut M. Quraish Syihab adalah Perintah kepada Nabi Muhammad SAW. Yaitu mengajak seluruh umat manusia sesuai kemampuannya menuju jalan Tuhan yaitu Islam. Metode dakwah disebutkan dalam tiga hal dalam ayat ini. Itu adalah kebijaksanaan, pengajaran yang baik, dan argumen yang penuh kebajikan atau pertentangan etis.
Ketiga metode ini dimaksudkan untuk mengatasi orang-orang dengan tingkat dan kecerdasan yang berbeda. Saat berdakwah, kita tidak perlu mengabaikan ejekan dan hujatan. Dai harus mempunyai landasan tauhid yang kokoh dalam dakwahnya.  Artinya mengamalkan khotbah secara maksimal lalu mempercayakannya kepada Allah.  Menurut M. Quraysh Shihab, hal ini hendaknya disesuaikan dengan tujuan dakwah atau Mad'uw. Berdakwah kepada ulama yang tingkat ilmunya tinggi memerlukan dialog dengan hikmah, perkataan yang bijak dan  sesuai dengan tingkat intelektualitasnya. Terhadap masyarakat awam diperintahkan untuk menerapkan mau'izhah yakni dengan memberikan nasehat dan perumpamaan yang menyentuh jiwa, tergantung tingkat ilmu sederhananya. Namun bagi penganut Ahl al-Kitab dan agama lain, itu adalah jidal. Cara terbaik untuk berdebat adalah dengan menggunakan retorika yang logis dan lancar serta menghindari kekerasan dan pelecehan.
B. Metode dakwah Trasidional dan modern
Metode dakwah tradisional biasanya  melalui ceramah, khotbah, pertemuan takrim, dan pengajian, dan dakwah dilakukan secara langsung, lisan, dan berbasis pada masyarakat setempat. Dakwah ini  mengandalkan pertemuan tatap muka antara dai (pendakwah) dan jamaah. Media yang digunakan sederhana seperti buku,  wayang,  tari, dan lagu religi yang selaras dengan budaya setempat.
 Sedangkan metode dakwah modern, sebaliknya, berupaya menyebarkan nilai-nilai Islam melalui teknologi seperti media sosial, podcast, YouTube, dan aplikasi digital. Dakwah ini memiliki dampak yang lebih luas  dan memungkinkan Anda menjangkau khalayak yang lebih beragam dan global tanpa harus bertemu langsung. Kedua metode ini sama-sama bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam, hanya saja bentuk medianya yang berbeda.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode trasisional:
Kelebihan:
1. Dialog langsung: Terjadi komunikasi dua arah antara khatib dan jamaah sehingga memungkinkan penjelasan lebih detail.
2. Kesatuan Masyarakat: Menjalin persahabatan dan membina hubungan yang erat dalam masyarakat.
3. Keandalan Penyampaian: Anda bisa merasakan langsung kharisma dan haru sang pengkhotbah.
Kekurangan:
1. Batasan Cakupan: Hanya dapat diakses oleh anggota komunitas yang ada di situs.
2. Waktu dan lokasi tertentu: Tergantung pada kejadian fisik dan mungkin tidak dapat diakses setiap saat.
3. Biaya: Diperlukan biaya penyelenggaraan acara, tempat, dan transportasi.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode modern:
Kelebihan:
1. Jangkauan Luas: Dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja dengan Internet.
2. Fleksibilitas Waktu: Konten dakwah dapat diakses kapan saja sesuai kebutuhan khalayak.
3. Biaya Rendah: Hanya memerlukan akses internet dan alat perekam dasar.
4. Multimedia: Gunakan video, audio, teks, dan grafik yang menarik untuk memudahkan pemahaman.