Mohon tunggu...
Lidya syafni
Lidya syafni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Administrator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Multikuktur

14 April 2021   09:48 Diperbarui: 14 April 2021   10:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan multikultur adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku, dan aliran atau agama. Pendidikan multikultur menekankan sebuah filosofi pluarisme budaya ke dalam sisitem pendidikan yang di dasarkan pada prinsip-prinsip persamaan, saling menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan social.

Pendidikan multikultur sangat penting di terapkan di Indonesia karena Indonesia terkenal dengan masyarakat yang beraneka ragam (multikultur). Di Indonesia sendiri sekarang sangat minim toleransi yang mengakibatkan banyak konflik, oleh karena itu untuk mencegah perpecahan seperti tesebut maka pendidikann multikultur sangan di butuhkan, agar kita sebagai individu yang tinggal di lingkungan masyarakat bisa menerima perbedaan sehingga bisa hidup berdampingan dengan damai tanpa adanya konflik social.

Pendidikan multikultur sangat penting di terapkan di sekolah karena tujuan dari pendidikan multikultur itu sendiri adalah untuk  menanamkan sikap simpatik, respek, apresiasi dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Pengembangan leterasi etnis dan budaya memfasilitasi siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai budaya semua kelompok etnis. 

Jika pendidikan multikultur tidak diterapkan di sekolah maka anak-anak akan saling mengejek budaya dan agama satu sama lain, tidak bisa saling menghargai perbedaan yang ada, dan minim akan rasa simpati terhadap sesama. Oleh karena itu pendidikan mulltikultur juga bertujuan untuk menjelaskan pentingnya menjaga nilai-nilai keberagaman yang ada di Indonesia serta menegakkan sikap toleransi. 

Bukan hanya itu, terdapat beberapatujuan pendidikan multikulltur lainnya yang memberikan manfaat tersendiri bagi seluruh pelajar di Indonesia. Maka dari itu menurut saya sangat penting pendidikan multikultur di terapkan di sekolah karena anak-anak lebih banyak medapatkan ilmu di sekolah di bandingkan di rumah dan lingkungannya.

Contohnya di lingkungan tempat saya tinnggal. Di sini terdapat dua etnis yang berbeda yaitu minang dan tapanuli (batak),bahkan sekolah di daerah saya merupakan sekolah campuran antara minang dan batak tidak ada yang namanya sekolah khusus orang minang atau pun sekolah khusus untuk orang batak, sehingga perbedaan tersebut tidak membuat kami menjadi saling mengucilkan satu sama lain tetapi saling belajar budaya ada. Orang minang bisa mengenal budaya orang batak begitu pun sebaliknnya orang batak bisa mengenal budaya orang minang dan bisa saling belajar bahasa satu sama lain. Saya terlahir dari ayah dan ibu orang minang, bahasa yang kami gunakan sehari-hari sudah pasti bahasa minang. 

Ada sebagian orang yang  mengatakan orang minang itu " pelit", "kasar" dan berbagai hal lainnya,,  tapi menurut saya tidak semua orang minang seperti itu tergantung pada lingkungan tempat  mereka tinggal dan tergantung didikan dari orang tuanya. Menurut saya sah saja jika ada orang yang menilai kalo orang minang itu pelit dan kasar karena setiap orang berhak mempunyai persepsi terhadap etnis yang ada.

Di perlakukan berbeda karena berbeda etnis, budaya ataupun agama itu sangat tidak mencerminkan orang yang berpendidikan, karena jika orang tersebut berpendidikan maka dia harus nya bisa untuk menghargai etnis yang ada meskipun etnis tersebut berbeda dengan etnisnya. Di  lingkungan tempat saya tidak ada yang membeda-bedakan etnis, budaya ataupun agama satu sama lainnya. Saling mengharagai dan saling toleransi itu lebih indah.

#mahasiswa administrasi pendidikan unja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun