Inovasi pembelajaran kewarganegaraan dapat diartikan sebagai upaya baru dalam pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan, model atau metodologi yang berbeda, keterampilan dan suasana pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Baru dalam arti inovasi adalah segala sesuatu yang belum dipahami, diterima, atau diterapkan oleh penerima inovasi. Inovasi pembelajaran merupakan upaya inovasi berbagai komponen yang terlibat dalam penyampaian bahan ajar berupa informasi dari guru kepada siswa dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan.
Proses pembelajaran yang dimana dilakukan hanya dengan fokus pada guru saja sudah tidak sesuai lagi untuk masa kini dan untuk kedepannya, hal itu akan membuat pembelajaran kurang menyenangkan dan monoton dan tidak ada perubahan sama sekali. Pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanamkan ide atau konsep baru tentang realitas kehidupan di sekitarnya merupakan pembelajaran yang cocok digunakan din era revolusi ini.
Oleh karena itu, pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu Pembelajaran dengan menonjolkan kasus-kasus nyata yang ada di lingkungan siswa dan yang sedang terjadi sekarang. Guru sebagai warga negara yang inovatif sedang memasuki revolusi industri di Era 4.0. Untuk itu diperlukan keterampilan yang harus dimiliki guru inovatif adalah kemampuan berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi, dapat berpikir kreatif dan berinovasi, memiliki literasi informasi dan komunikasi, mampu menciptakan pembelajaran kontekstual, dan memiiki literasi informasi dan media.
Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang dihadapi adalah kemampuan yang digunakan untuk memahami suatu masalah yang kompleks, menggabungkan informasi dengan informasi lain untuk menciptakan perspektif yang berbeda dan mencari solusi dari masalah tersebut. Guru harus bisa berinovasi melalui penggunaan media digital dan lain-lain. Kehadiran media sosial dapat dimanfaat seorang guru untuk memungkinkan pembelajaran tanpa kendala ruang dan waktu. Oleh karena itu, guru PPKn harus mampu menyesuaikan media pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan berpikir siswa dan membekali siswa dengan kemampuan teknis dan kreatif yang tinggi, serta kemampuan memecahkan masalah secara kritis, kreatif dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H