Hanya Persinggahan
Sebelum tangismu memecah kesunyian bumi
kau telah tumbuh beredar di pusat ibumu
mengintip matahari, mengutip debur ombak, berlari memutar ari-ari
hingga tiba detik-detik
pintu dunia itu terbuka untukmu
dan kau pun menjerit
menggenggam janji Tuhan
seperti tak ingin dilahirkan kedua kali
Doa ibu mengalir bersama tetesan merah
menyambut napasmu berembus menyentuh tubuh gigilnya
yang berkeringat lemah
lalu menumpahkan airmata
mungkin sebagai jalan
menjaga titipan
atau berjuang menanggung gelar ibu yang melekat dalam dirinya
Tangan ibumu serupa arus sungai Nil
mengayun lembut Musa
lalu kau pun terlelap dalam dekap
tanpa takut dihanyutkan mimpi
Dan setelah kau terbangun
kau tatap wajah ibumu
serupa rumah teduh
yang kelak selalu kau rindu
ketika jauh menjadi keluh
di mana pintunya terbuka menunggu
Tetapi dalam kefanaan ini
ibu hanyalah persinggahan
yang bisa kau jenguk
pada bait-bait doamu
di masa kepulangannya
Sarjo, 14 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H