Mohon tunggu...
Lidia Putri
Lidia Putri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

General Practice. Even a drop of water but it can relieve thirst and can make life in the world

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ekspresi yang Hilang

4 Agustus 2014   13:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:28 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lidiaaaaaa... "mana ekspresimu" komentar salah seorang saudari yang baru membaca tulisan di kompasiana, yang baru saja  membaca tulisan seorang Lidia di kompasiana. "Ekspresi apanya" menjawab dengan datar.. "Gaya tulisanmu itu mulai berbeda dengan awal tulisan dahulu, mana Lidia yang suka iseng  menyelipkan kata-kata  minimal  membuat senyum, mana  Lidia yang  menulis sesuatu yang ringan sehingga  membuat orang hilang akan kejenuhan, mana tulisanmu yang kadang asal bisa buat tersenyum padahal punya arti yang dalam... mana...mana ekspresimuuu" Melihat komentarnya jadi berfikir sebenarnya yang  berekspresi dia atau saya ya..... (merenung sejenak) " Baik lah... kali ini untuk menghilangkan ekspresi dari komentar saudariku yang baik,  sehingga kerut wajahnya  agak kendur sedikit, akan kuceritakan kisah dari Rusia, siapa tau aja  bisa membuat ingat ekspresi yang hilang, tapi berikan waktu 10 menit untuk mengheningkan cipta" "hehehe begitu dong saudariku, mari kita bersama-sama mengheningkan cipta" Sepuluh menit kemudian... "Hai... kau benar-benar mengheningkan cipta, apa sedang tidur... sebab seperti terdengar suara nyanyian lama" " Ya...pastinya sedang menemani hening dengan bersuara nyanyian lama" "Duh... sejak kapan ada hening dengan suara" "Sejak kira-kira 10 menit yang lalu, demi  menunggu ekspresi tulisanmu" "Baiklah...baiklah.. setelah mengheningkan cipta walaupun masih bingung dengan apa yang harus diekspresikan, bagaimana kalau  bertanya dahulu, pernah nonton kartun rusia Masha dan Medved?" "Sudah , lalu kenapa" "  Ternyata baru-baru ini  menemukan fotonya" [caption id="attachment_336300" align="aligncenter" width="300" caption="Masha dan Medved sumber Foto-foto lucu oleh Glazastik Finch- PhotoHab "][/caption] "Jadi ini benar asli fotonya..Masha dan Medved" "Hm.... asli atau bukan tergantung dari mana  diunggahnya.... hehehe foto ini pastinya bukan lah foto aslinya, karena si anak perempuan tidak pakai kerudung merah, selain itu tokohnya cuma kreasi dari yang buat..." ( nice quote  :  Asli atau tidaknya sesuatu tergantung dari niat dan keinginan untuk menjelaskan) "Wah.. bisa saja  xixixi" komentarnya lagi dan mulai keluar cerianya " Nah...  ada lagi, apa yang ada di pikiran anak bayi kalau di periksa pakai stetoskop oleh dokter" "menangis... karena sedang sakit..." " Hmm... bisa jadi, tapi ternyata ada reaksi lain kalau anak bayi di periksa,... reaksi seperti ini" [caption id="attachment_336301" align="aligncenter" width="300" caption="not mp3 sumber pinterest.com"]

14071046781395178212
14071046781395178212
[/caption] "wkwkwkw..... ada juga pikiran bayi seperti itu" (nice quote: dalamnya laut dapat di duga dalamnya hati siapa tau----> tolong jangan artikan ke dalam pribasa Cak Lontong) " Kemudian....  tau bagaimana reaksi saya jika ada maling masuk ke rumah" "Sebagai saudarimu pasti tau... akan kau keluarkan jurus karate-mu itu yang dulu kau pelajari" "Hmm... bisa iya... tapi rasanya bisa saja ada yang lain yang dilakukan" "loh bagaimana itu", lalu langsung menjawab cepat "seperti ini " [caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="Thief in the house sumber edoozie.blogspot.ru"]
http://edoozie.blogspot.ru/
http://edoozie.blogspot.ru/
[/caption] (nice qoute : selalu berfikir positif, karena belum tentu semua hal adalah negatif) "Yang lainnya, apakah pernah tau guna tepuk tangan"  bertanya kembali sebelum dia komentar yang lain "Pasti untuk menunjukkan rasa senang atau  rasa kagum, memberikan semangat" "Pernahkah tau tepuk tangan itu buat mengajak calon pemimpin agar negaranya menjadi SAAT maju" Gimana bisa" suatu perubahan ekspresi yang sudah di duga sebelumnya " Ya bisa kalau itu saya yang menulis, coba lihat kembali tulisan 'silahkan tepuk tangan " xixixixi...Iya memang sudariku ini menulis tentang itu, wah saudariku  kembangkan ekspresi menulisnya, walau suka ada saja masalah dalam ketikan (maaf jika merepotkan mba dan bung admin, sekalian maaf lahir bathin ^-^)... yang pastinya dalam hidup merupakan belajar untuk semua hal... terima kasih saudariku" "Terima kasih juga sudah hadir di sini, padahal masih ada ekspresi lain yang mau diberikan seperti ekskpresi lada (sambil ngelirik ke bung Har), atau ekspresi untuk pelangi (sambil mengunjungi bung Mio), juga ekspresi tentang ekonomi tingkat tinggi (sambil senyum ke mba Noverita), serta  ekspresi berpuisi (sambil mata menuju bung Taufan), dan bisa juga ekspresi imut seperti mba Dhora, tau ekspresi  melelehnya salju karena mba widayati dan  banyak yang lainnya... "Lain nanti saudariku... berikan bayak ekspresi... dan juga jangan kau hilangkan gaya dan ekspresi lamamu...salam sayang selalu dari saudarimu ini di Indonesia" "Terima kasih... terima kasih sekali dengan segala perhatiannya... tetap sayang kamu saudari sejatiku (∩_∩) °(◦'⌣'◦)° °(^▿^)/° selamanya"  (emotikon dengan maksud menunjukkan ekspresi sebenarnya)

senang berbagi

"Ekspresi sejatinya adalah bahasa hati"

Moskow  040814, 3:35 menjelang sholat subuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun