Kesan keseluruhan saat berada di pusat Kyiv tempat yang menyenangkan, indah, serta biaya sedikit lebih murah daripada Moskow. Jika ada kesempatan lagi maka tidak akan bosan untuk datang kembali kedua kalinya.
Di media TV, internet dan lain-lain, Â keadaannya saat ini 180 derajat berbeda sekali. Dimana berawal dari protes demonstrasi dari bagian yang setuju bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa, padahal kalau mau di tarik mundur ke belakang sejarah cikal bakal penduduk Rusia ternyata berasal dari Ukraina. Karena protes yang kepanjangan lalu kemudian di akhiri dengan bentrokan.
Suasana yang sebelumnya sebagai tempat menyenangkan, indah, dan pusat pertunjukkan berubah menjadi atraksi medan pertempuran yang saling lempar-melempar batu, bom molotov, bahkan aksi saling tembak-menembak, sehingga pemandangan tempat yang dihiasi dengan api juga asap hitam serta puing-puing bangunan berserakan. Tidak ketinggalan ceceran darah manusia ada di mana-mana. Suatu pemandangan yang menyedihkan jika melihatnya, seharusnya hal yang tidak perlu terjadi.
Dua hari yang lalu menurut berita bentrokan di Kiev telah terbuka menggunakan senjata militer . Dimana Menteri Dalam Negeri Vitaly Zakharchenko mengatakan bahwa ia telah memerintahkan untuk menerapkan senjata militer - untuk melindungi warga dan petugas polisi dari serangan dan penyanderaan.
Akibat dari ini di kabarkan ada 77 orang meninggal mungkin lebih, akibat dari luka tembak. Kedua belah pihak saling menuduh menggunakan penembak jitu. Saat melihat di media bahkan ada milisi bersenjata. Melihat semuanya merupakan suatu yang membingungkan warga yang bersenjata dan memegang tameng baja yang asalnya entah dari mana.
Berita terakhir setelah pembicaraan krisis sepanjang malam maka di adakan gencatan dalam bentrok, dengan menghasilkan penandatanganan kesepakatan antara Presiden Ukraina dengan pemimpin oposisi, setuju untuk mengadakan pemilihan presiden pada Desember tahun ini.
Dalam hal ini tidak membela siapapun, dan  berharap tercapai suatu hal yang baik tanpa harus ada kerusakkan lagi. Agar nantinya tidak menambah beban terhadap bumi ini. Juga berharap kepada semua bisa membuat langkah yang bijak untuk kepentingan bersama. Dan tentunya dengan ada bentrokan di Ukraina ini bisa membuka mata kita sebagai bangsa Indonesia, agar tetap menjadi negara yang terus bersatu. Kalau suatu yang baik bukan dari kita sendiri, lalu dari siapa lagi ???
Senang berbagi
"Melakukan suatu kebaikan dan hal bijak memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Minimal di mulai dari tidak merugikan orang lain"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H