Mohon tunggu...
Lidia Putri
Lidia Putri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

General Practice. Even a drop of water but it can relieve thirst and can make life in the world

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Baik, Bijaksana, Pemimpin dan Hidup

4 Mei 2014   22:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13991907181091524313

[caption id="attachment_322518" align="aligncenter" width="448" caption="Pilihlah jalan yang baik dalam hidup"][/caption]

(Berpikir, lebih merenung memilih jalan hidup) Dari sekian banyak bertemu dengan orang mempunyai beraneka ragam tingkah laku. Ternyata kematangan seseorang  dapat di lihat dari sisi bijaknya dalam bertindak. Dan dalam bertindak bijak tentunya pengendalian emosi sangatlah sudah stabil.  Membuat emosi stabil yaitu dengan daya nalar, keinginan  serta rasa empati seseorang untuk berbuat baik dan benar sehingga bertindak bijak.

Pembenaran diri sendiri bukan merupakan suatu kestabilan emosi seseorang, manipulasi dan membohongi diri sendiri pada kenyataan untuk suatu pembenaran diri, maka bukanlah merupakan suatu hal yang  baik juga pastinya tidak benar.

Sedangkan dalam menjalani hidup perlu adanya seorang pemimpin, agar dapat jadi koordinator juga sebagai penentu arah sistem yang baik supaya dalam hidup menjadi teratur, sejahtera dan  menjadi hal yang baik buat bersama.

Seorang pemimpin yang baik sudah seharusnya  bijaksana. Kata bijaksana terdengar mudah, tapi tidak semudah menjalankannya. Memang pengalaman serta waktu yang membentuk umur sehingga melatih seseorang sehingga menjadi ahli di bidangnya, hanya saja tidak melatih orang menjadi bijak.  Tindakan dan tingkah laku yang bijaksana adalah suatu hal yang bukan hanya dari latihan, tetapi harus  juga dari kemauan atau dasar hati yang paling dalam.

Jadi umur dan keahlian tidak menjamin seseorang dapat membuat bijaksana sehingga bisa menjadi pemimpin. Oleh karena itu baiknya seorang calon pemimpin bukan hanya dilihat dari lamanya ia berkarir, tapi bagaimana ia mempunyai rasa empati dan keinginan murni dari hati yang paling dalam sehingga sudah terlatih atau sudah bisa bertindak secara benar, baik dan bijaksana.
Di sisi lain banyak orang   mencari jati dirinya, bertanya kenapa bisa ada di dunia ini ?. Banyak sekali pertanyaan dan misteri dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sehingga selalu bertanya dan bertanya. Sayangnya hanya sedikit yang menyadari, bahwa yang paling penting yaitu kenyataan yang sudah ada, yaitu dalam mengisi hidup ini dengan suatu hal yang baik, benar, serta bijaksana.

Tetap mencari jawaban misteri, dan pada intinya juga menjalani hidup dengan melakukan hal yang bijaksana atas dasar kebaikan, dan kebenaran  sesungguhnya, semua pastinya tidak merugikan orang lain. Sehingga semua anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang ada di dunia ini tetap menjadi baik, benar juga seimbang alami.

senang berbagi

Pikir, pelajari, serta renungkan dari dasar hati paling dalam dan  tentukan sendiri tindakan, tingkah laku serta tujuan mana yang dipilih dalam hidup ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun