Teori perkembangan Emotional intelligence yang dikemukakan oleh Daniel Goleman adalah kemampuan seseorang untuk mengatur kehidupan emosinya dengan menggunakan inteligensi. Teori ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1995. Menurut Daniel Goleman dalam kostelnik, soderman dan whiren (2017) sebagai penggagas Emotional intelligence menjelaskan bahwa dibutuhkan keterampilan yang konkret dalam mengidentifikasi dan emosi sehingga siap untuk melakukan komunikasi efektif dengan orang lain.pada anak, apabila mereka mengalami kesulitan dalam membuat koneksi yang sulit antara perasaan -perasaan dan pemikiran tentu akan berdampak terhadap kurangnya kemampuan anak untuk mengalami segala konflik yang dihadapin dengan cara yang damai dan empati terhadap orang lain. Maka dari itu, kemampuan anak usia dini dalam mengoperasikan kecerdasan/kemampuan emosionalnya penting untuk dikembang dengan baik dan tepat dengan ini mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih ramah serta cenderung lebih mudah dalam menjalin pertemanan dan menjadi sahabat bagi orang lain. Lima dasar kemampuan dalam teori kecerdasan Emosi menurut Daniel GolemanÂ
a. Mengenali emosi diriÂ
b. Mengelola emosiÂ
c. Memotivasi diri sendiriÂ
d. Mengenali emosi orang lainÂ
e. Membina hubungan kemampuan
Hasil penelitian dan sumber yang membahas tentang teori kecerdasan Emosi menurut Daniel Goleman:
1. Kecerdasan emosional dalam perspektif Daniel Goleman (analisis buku Emotional intelligence): penelitian ini menganalisis buku "Emotional intelligence oleh Daniel Goleman. Dalam buku ini, Goleman mengklarifikasikan kecerdasan emosional menjadi lima komponen penting: kecerdasan diri,pengaturan diri, motivasi, empati,dan keterampilan sosial.penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Tujuannya adalah untuk memahami dan memajukan kecerdasan emosional berdasarkan pandangan Goleman dalam bukunya.kecerdasan emosional memungkinkan kita mengenali emosi diri dan orang lain serta mengelola emosi dengan baik dalam hubungan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H