Mohon tunggu...
Lida Hida Umimi Thusadiyah
Lida Hida Umimi Thusadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ende, Menjadi Tempat Pengasingan Bung Karno Hingga Terlahirlah Pancasila

28 Juni 2023   22:17 Diperbarui: 28 Juni 2023   22:39 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Ende bukan hanya sekedar kota biasa, jika mendengar kata Ende kita aka teringat akan sejarah panjang yang dialami oleh Ir. Soekarno yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden RI pertama. Di Ende ini menjadi saksi sejarah juga sebagai tempat dimana Soekarno diasingkan.

Mengenal Kota Ende 

Melansir dari kemdikbud, di Ende terdapat beberapa situs bersejarah bagi Bung Karno selama tinggal disana, yaitu pelabuhan, katedral, pos militer, rumah pengasingan, gedung pertunjukkan, toko Dee Leew dan makam Bu Amsi.

Ende, kota yang terletak di tengah-tengah pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terdapat dua suku yang mendiami wilayah ini yaitu, suku Ende dan Lio. 

Suku Lio umumnya tinggal di daerah pegunungan di sekitar bagian utara Kabupaten Ende. Di sisi lain, suku Ende mendiami wilayah pesisir di bagian selatan Kabupaten Ende. Meskipun memiliki kebudayaan yang hampir serupa, perbedaannya terletak pada pencampuran budaya dan akulturasi.

Budaya suku Lio merupakan perpaduan antara kebudayaan asli suku dengan ajaran Kristen Katolik yang diperkenalkan oleh orang Belanda. Di sisi lain, budaya suku Ende merupakan hasil perpaduan antara budaya asli daerah Ende dengan budaya Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Makassar.

Sebelum menjadi kota bersejarah, Ende adalah sebuah kota terpencil yang jarang mendapatkan perhatian di bagian timur Indonesia. Namun, setelah kunjungan Bung Karno, Ende menjadi sebuah kota yang memiliki nilai sejarah yang penting.

Pengasingan dan Perenungan Bung Karno 

Bung Karno bersama sang istri Inggit Garnasih, juga anak dan mertuanya Ibu Amsi diasingkan ke Kota Ende selama 4 tahun lamanya, dari 14 Januati 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Selama masa pengasingannya, Bung Karno tetap berupaya menginspirasi semangat perjuangan dan nasionalisme kepada penduduk setempat. Meskipun berada dalam pengasingan, perjuangan Soekarno tidak pernah menurun. Ia berusaha bergaul dengan masyarakat sekitar dan terlibat dalam beberapa kegiatan seperti pentas drama serta menjalin komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya di Jawa.

Namun, terdapat sebuah taman di Kota Ende yang menjadi tempat Bung Karno merenung, terletak di bawah rindangnya pohon sukun. Di tempat ini, Bung Karno sering berdiam diri untuk merenung selama berjam-jam, dan dari refleksi tersebut lahirlah setiap nilai kehidupan dalam Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun