Apakah Anda pernah atau sering mengalami nyeri punggung bawah? Anda tidak perlu khawatir karena Anda tidak sendirian. Nyeri Punggung Bawah atau bahasa kerennya Low Back Pain (LBP) adalah gejala yang paling umum terjadi. Dalam sebagian besar kasus yang terjadi di seluruh dunia, LBP tidak memiliki etiologi, dan patogenesis yang jelas, alias memang tidak diketahui penyebab yang pasti. Jika tidak ada penyebab yang pasti, sebenarnya apa saja sih yang bisa memicu terjadinya LBP?
Di seluruh dunia, banyak studi yang telah dilakukan untuk mencari penyebab dari LBP. Namun sayangnya, banyak studi yang menunjukan hasil bertolak belakang dari studi terdahulu ataupun jauh berbeda dari logika atau perkiraan kita. Hal ini terjadi karena banyak faktor-faktor lain yang tidak ikut dipertimbangkan dalam satu studi [1]. Dengan kata lain, satu studi biasanya hanya mengamati faktor-faktor risiko tertentu dan mengabaikan faktor risiko yang lain. Banyak dari kita biasanya mengalami nyeri punggung bawah jika duduk terlalu lama, lalu apakah benar?
Apakah benar duduk terlalu lama merupakan dalang dari nyeri punggung bawah? Banyak penelitian yang menemukan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan LBP, namun penelitian yang dilakukan oleh Korshoj dkk [2] pada tahun 2018 menemukan hal yang sebaliknya. Penelitian terhadap buruh di Denmark ini menghasilkan kesimpulan bahwa durasi duduk yang lebih lama malah dibutuhkan untuk menghindari nyeri punggung bawah pada populasi buruh tersebut.
Lalu apakah gaya hidup sedenter alias mager dan kurang aktivitas fisik bisa menyebabkan nyeri punggung bawah? Tidak juga. Penelitian yang dilakukan oleh Nordin dkk [3] yang dilakukan terhadap mahasiswa kesehatan di Malaysia menunjukan bahwa individu yang sering berolahraga memiliki peluang yang tidak jauh beda untuk terkena nyeri punggung bawah, jika dibandingkan dengan mereka yang jarang berolahraga. Studi oleh Citko dkk [4] yang dilakukan terhadap ratusan paramedic di Polandia menemukan bahwa meskipun gaya hidup sedenter dapat meningkatkan risiko terkena LBP sebanyak 3,5 kali lipat, aktivitas fisik yang tinggi atau berlebihan dapat meningkatkan peluang ini hingga lebih dari 10 kali lipat! Hasil studi ini meyakinkan kita bahwa aktivitas fisik dan LBP memiliki hubungan dalam kurva bentuk U, dimana aktivitas fisik yang kurang dan yang berlebih, dapat meningkatkan risiko nyeri punggung bawah [5].
Lalu sebenarnya hubungan apa yang dimiliki oleh duduk terlalu lama dengan terjadinya nyeri punggung bawah? Jawabannya nyeri punggung bawah tidak memiliki penyebab spesifik dan dapat dikatakan multifaktorial, alias kejadiannya dipicu oleh berbagai faktor. Tidak adil jika kita mengatakan bahwa duduk terlalu lama saja yang menimbulkan nyeri punggung bawah, posisi duduk kita juga memiliki andil. Duduk terlalu lama, posisi duduk, jenis kelamin, kurang aktivitas fisik, kelebihan aktivitas fisik, tingkat stress, semuanya memiliki peran masing-masing dalam menciptakan gangguan menyebalkan yang kita kenal sebagai nyeri punggung bawah alias LBP.
Meskipun duduk lama belum dapat dikatakan dengan mutlak sebagai penyebab LBP, satu hal yang pasti adalah duduk terlalu lama menyebabkan kegelisahan dan rasa tidak nyaman pada punggung bawah. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada cincin tulang belakang sehingga dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi, peredaran darah, dan akhirnya menimbulkan kelelahan dan kesakitan pada otot punggung. Sama halnya dengan berolahraga, aktivitas fisik dan mengangkat beban berlebihan dapat memberikan tekanan pada punggung bawah, sehingga dapat menyebabkan cedera dan kesakitan pada punggung bawah [6,7].
Oleh karena itu, bagi kalian yang sering duduk lama atau mageran, biasakan diri untuk melakukan peregangan setiap 30 menit kalian duduk. Istirahat dengan duduk sejenak juga penting bagi kalian yang aktif atau sering melakukan aktivitas fisik. Bagi kalian yang sering mengangkat beban yang berat, disarankan untuk menggunakan metode menangkat barang yang benar dengan bertumpu pada otot kaki dan luruskan punggung saat mengangkat beban. Pada intinya, penting bagi kita untuk melakukan berbagai hal dengan seimbang dan tidak berlebihan!
PENULIS: AURELIO CHANDRA & LICHITA INDRA
REFERENSI
- Borenstein, D. and Calin, A. Fast Facts: Low Back Pain. 2nd edn. Oxford: Health Press Limited. 2012;
- Korshøj M, Jørgensen MB, Hallman DM, Lagersted-Olsen J, Holtermann A, Gupta N. Prolonged sitting at work is associated with a favorable time course of low-back pain among blue-collar workers: A prospective study in the dphacto cohort. Scand J Work Environ Heal. 2018;44(5):530–8.
- Nordin NAM, Singh DKA, Kanglun L. Low back pain and associated risk factors among health science undergraduates. Sains Malaysiana. 2014 Mar;43(3):423–8.
- Citko A, Górski S, Marcinowicz L, Górska A. Sedentary lifestyle and nonspecific low back pain in medical personnel in North-East Poland. Biomed Res Int. 2018;2018.
- Heneweer H, Vanhees L, Picavet HSJ. Physical activity and low back pain: A U-shaped relation? Pain. 2009;
- Bontrup C, Taylor WR, Fliesser M, Visscher R, Green T, Wippert PM, et al. Low back pain and its relationship with sitting behaviour among sedentary office workers. Appl Ergon. 2019 Nov 1;81.
- Zemp R, Fliesser M, Wippert PM, Taylor WR, Lorenzetti S. Occupational sitting behaviour and its relationship with back pain - A pilot study. Appl Ergon [Internet]. 2016;56:84–91. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.apergo.2016.03.007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H