Mohon tunggu...
@LiburanJogja Traveling Services
@LiburanJogja Traveling Services Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jl. Nusa Indah II/9, Condong Catur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[ @LiburanJogja ] Puncak Suroloyo, Puncak Tertinggi Perbukitan Menoreh

10 September 2012   08:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Puncak Suroloyo adalah puncak tertinggi Perbukitan Menoreh. Letaknya di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, sekitar 45km dari Jogja (ke arah barat).

Ketinggian dan keindahan pemandangan di Puncak Suroloyo ini membuatnya sering di sebut: "Negeri Kahyangan, Negeri Di Atas Awan". Puncak tertinggi Suroloyo berada pada ketinggian 1.017 mdpl. Karena ketinggiannya ini, kita harus menempuh jalan setapak sebanyak 285 strap untuk mencapai puncaknya. Tapi apa yg kita dapat nikmati sepanjang perjalanan dan di puncaknya membuat 285 strap jalan setapak itu menjadi sangat layak dijalani Di Puncak Suroloyo ini, kita dapat menikmati sejuknya udara pegunungan di atas hamparan hijau perkebunan teh yang menyegarkan mata dan batin kita. Dari Puncak Suroloyo kita bisa melihat megahnya puncak candi Borobudur yang berjarak 10km dari puncak tersebut. Yang menarik lagi, dari Puncak Suroloyo ini kita dapat melihat juga 5 Gunung sekaligus: Gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, dan Gunung Ungaran. Sungguh benar2 suguhan pemandangan yang elok dan menakjubkan. Pemandangan hijau perbukitan Menoreh yang berada di sekeliling Suroloyo menjadi menambah keindahannya. Keindahan panorama ini didukung dibangunnya tiga buah pendopo yang memberikan kenyamanan tersendiri. Dari sini pula kita bisa menikmati indahnya Sunrise dan Sunset yang sangat menawan, jika cuaca sedang cerah. Oya, momen terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah menjelang sunrise. Jadi sebaiknya kita berangkat dari kota Jogja sejak pukul 03.00 pagi, kalau ingin mendapatkan pesona sunrise di pagi hari Rute Ke Arah Puncak Suroloyo: Untuk sampai ke Puncak Suroloyo kita harus membawa kendaraan sendiri, tidak ada angkutan umum sampai disana. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Apapun kendaraannya, pastikan dalam kondisi yg prima, karena jalan menuju ke sana, penuh dengan tikungan tajam dan menanjak. 1. Dari Yogyakarta : Jl.Godean — Kenteng — Nanggulan — Kalibawang – Suroloyo. 2. Dari arah Semarang/Magelang: Rute Magelang — Muntilan — Jl Wates — Kalibawang — Suroloyo. 3. Alternatif yang bisa ditempuh melalui Borobudur. Akan tetapi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Dari Borobudur ke arah selatan searah dengan Hotel Amanjiwo. Sampai terminal kita harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki, karena tidak ada jalan menuju Puncak Suroloyo selain jalan setapak. Mitos: Puncak Suroloyo tidak terlepas dari cerita mitos turun-temurun. Konon, tempat inilah yang digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa, yang menghasilkan wangsit bahwa dia akan memerintah tanah jawa. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. Masyarakat setempat percaya bahwa puncak ini adalah pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari arah barat ke timur Pulau Jawa. Pada Malam Satu Suro ( 1 Muharam) kawasan ini sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung. Pada Masa Hindu Kuno masyarakat mempercayai bahwa Kayangan atau tempat bersemayam para dewa berada di Gunung Himalaya, puncak gunung tertinggi di dunia. Cukup sulit pada saat itu membayangkan seperti apa Puncak Himalaya sebagai tempat para dewa. Karena itulah para pendeta Hindu menjadikan Puncak Suroloyo sebagai peraga Kayangan. Pada waktu itu Puncak Suroloyo dikenal sebagi tempat tertinggi di kerajaan Mataram Selain Puncak Suroloyo sendiri sebagai Kayangan ada tempat-tempat lain di kawasan Suroloyo yang tidak terlepas dari mitos. Seperti Pertapaan Mintorogo yang dalam cerita pewayangan merupakan tempat bertapa Janaka saat memperoleh senjata berupa panah yang dipergunakan pada Perang Bharatayuda mengalahkan Raja Newatakawaca. Nama Mintorogo diambil dari Kyai Ajar Mintorogo, dari segi harfiah Mintorogo sendiri berarti kehidupan yang sederhana dan bersahaja. Ada pula kawasan Suroloyo yang disebut dengan Sendang Kadiwatan dan Sendang Kawidodaren merupakan tempat mandi Para dewa dan Bidadari Pu

*karena berlibur itu, sangat bisa dilakukan di negeri sendiri… ..share with us on twitter @LiburanJogja..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun