Mohon tunggu...
libertus andrian gunawan
libertus andrian gunawan Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa jurusan manajemen bisnsis perjalananan wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Sano Nggoang

13 Desember 2015   18:12 Diperbarui: 13 Desember 2015   18:42 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Kabupaten Manggarai  Barat Tidak Hanya memiliki  Taman Nasional Komodo.Di bagian tengah Kabupaten Manggarai Barat,terdapat Danau Sano Nggoang yang merupakan danau vulkanik terbesar di kawasan Timur Indonesia

Flores Ecotoursm  bertujuan mempromosikan pengelolaan serta bisnis ekowisata berbasis masyarakat di Liang Ndara dan desa Wae Sano.Kedua Desa terletak di bentang alam Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat (Flores),Nusa Tenggara Timur.Keduanya tak hanya menawarkan kekayaan budaya khas Manggarai Barat,tetapi juga pesona  hutan dan bentang alam alami yang menjadi rumah bagi beberapa jenis burung unik.

pengolaan ekowisata  di desa tersebut di fasilitasi oleh Burung Indonesia sejak 2008. Burung Indonesia mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dan pembentukan lembaga lokal.Lembaga lokal tesebut beranggotakan semua kelompok usaha wisata, masyarakat dan bertugas untuk menangani pengelolaan dan bisnis ekowisata.Hal yang membedakan Flores Ecotursm dengan ecotoursm yang lain adalah dalam penerapanya Flores  ecotoursm berusaha menerapkan prinsip-prinsip ekowisata berbasis masyarakat.

Danau Sano Nggoang adalah danau terbesar di Nusa Tenggara Timur dan memiliki potensi ekowisata yang menarik.Mengunjungi danau ini maka tersaji pemandangan suasana alam yang tenang dan alami menemani hijaunya warna air dari danau seluas 513 ha.

Danau ini terletak di di kecamatan Sano Nggoang ,Dusun Nunang ,kabupaten manggarai Barat jaraknya dari pusat kota Labuan Bajo sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat adalah sekitar 58 km.Danau ini sangat unik,danau ini memiliki kadar belerang yang cukup tinggi.Saking pekatnya kandungan belerang warana danau hijau kekuningan,ikat tidak dapat hidup dan bau belerang sangat menyengat.Danau ini sangat cantik dan tak kalah pula pemandangan disekitar danau yang membuatdanau ini semakin indah di pandang mata .Danau Sano Nggoang dapat dapat terlihat sangat cantik apabila di lihat dari puncak Golo Dewa Peak atau Puncak Savana.Jalur ke puncak relatif pendek,di tempuh sekitar 4 jam pulang pergi melewati hutan.

Golo Dewa yang juga di kenal dengan nama Puncak Savan meerupakan tempat terbaik untuk menikmati pemandangan Danau Sano Nggoang,hutan Mbeliling dan beberapa pulau kecil di laut Flores.Selain indah dan tenang seehingga cocok untuk tujuan wisata rekreasi,danau ini juga merupakan habitat beberapa jenis burung,termasuk burng endemik Flores,yaitu gagak (Corvus Florensis).Tercatat terdapat beberapa jenis burung adadi sekitarnya yaitu : itik gunung (Anas Superciliosa),itik benjut(Anas Gibberifrons),tesia timor(Tesia everetti),kipasam Flores (Rhipidura diluta),cekakak tunggir-putih(Caridnax fulgidus)dan lainya.Kegiatan mengamati burung (bird watching)adalah yang paling menarik dan mudah dilakukan di sekitaran danau.

Wisata budaya dan religi, anda dapat mengunjungi sebuah kompleks kampung tua di atas perbukitan Golo Mblecek. Kampung ini adalah kampung nenek moyang masyarakat Nunang Yang konon berasal dari minangkabau dan sebagian lgi dari kerajaan Bima.Selain itu, terdapat sebuah geraja tua di tepian danau yang merupakan pusat penyebaran agama Katolik pertama di Desa Wae Sano dan sekitarnya.Geraja ini belum pernah mengalami renovasi sehingga asitekturnya masih asli.

Untuk menuju Danau ini susah susah gampang.Dari pusat kota Labuan Bajo cari angkot atau masyarakat lokal menyebutnya oto menuju Kampung Werang.Waktu tempuh sekitar 4 jam,tapi waktu ini sulit di prediksi karena jalan yang rusak dan masih berbatu batu sangat menyulitkan mobil untuk melaju cepat.Dari werang karena  angkot ke Dusun  Nunang  hanya seminggu sekali, biasanya sabtu saja itu bertepatan hari pasar ,karena disana pasarnya hanya seminggu sekali ,jadi di  harapkan menggunakan jasa ojek motor untuk sampai ke Dusun Nunang,tatapi jika ingin menikmati pemandangan dan ingin bekeringat kita dapat berjalan kaki kurang lebih 4km sekitar 2-3 jam.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun