Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nostalgia di Pasar Ular Sambil Berbagi Masker Bersama Tim Sasa

12 September 2020   23:39 Diperbarui: 18 September 2020   15:37 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembagian goodie bag bagi para pedagang. Sumber: dokumen pribadi

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Beberapa hari yang lalu, saya ke salah satu tempat di utara Jakarta. Di pinggir kali Sunter yang bertemu dengan perempatan Plumpang, kios-kios berjajar dengan susunan memanjang. Ini saya sebut Pa Ul atau Pasar Ular, tempat jual beli pakaian dan sepatu branded dengan harga cukup miring. Dulu, Pasar Ular ini sangat ramai pengunjungnya. Bahkan konon banyak artis atau orang terkenal membeli sepatu atau pakaian di sini karena kualitasnya setara dengan produk branded impor di mall.

Area parkir dan jalan masuk menuju Pasar Ular yang kini lengang. Sumber: dokumen pribadi.
Area parkir dan jalan masuk menuju Pasar Ular yang kini lengang. Sumber: dokumen pribadi.

Saat saya masih di sekolah dasar saya sudah mengenal pasar ini karena memang pasar ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Konon katanya, dulu barang yang dijual di sini ini kebanyakan pakaian dan perabot dari luar negeri alias impor yang diselundupkan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Pasar ini adalah salah satu pasar yang bersejarah di Jakarta. Melihat perkembangannya, sejak 2018 pasar ini mulai terlihat lebih sepi karena banyaknya tempat perbelanjaan lain yang hadir di Jakarta. Di masa pandemi, meskipun sepi tapi aktifitas pasar ini masih berlangsung.

Saya mengunjungi pasar ini bersama teman saya Ira Lathief @creative_traveler untuk ikut bersama tim Sasa dalam aksi bagi-bagi masker dan face shield kepada para pedagang. Menurut saya, aksi peduli COVID-19 di pasar ini cukup tepat diadakan. Selain pasar ini ada dalam zona rawan Covid-19, penampakan pasar yang agak sepi juga bisa membuat para pedagang lengah dan merasa tidak perlu menerapkan protokol kesehatan dengan baik.


Selain membagikan masker, tim Sasa yang dipimpin oleh  Rida Atmiyanti selaku corporate communication manager PT. Sasa Inti juga membagikan goodie bagnya kepada beberapa pedagang yang mengikuti penyuluhan protokol kesehatan. Ada puluhan pedagang yang mengikuti penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh tim Sasa dan ada ratusan masker serta pelindung wajah yang dibagikan kepada para pedagang.

Antrian para pedagang yang menunggu pembagian masker. Sumber: dokumen pribadi
Antrian para pedagang yang menunggu pembagian masker. Sumber: dokumen pribadi

Penyuluhan diisi oleh dua orang sarjana kedokteran yang sedang praktek di rumah sakit. Mereka mengingatkan para pedagang untuk saling melindungi satu sama lain dengan menggunakan masker dan pelindung wajah. Saat ini kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan sekitarnya kembali tinggi dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diterapkan. Virus Corona ini memang paling mudah masuk melalui mulut dan rongga hidung. Salah satu pencegahan penularan paling efektif adalah menggunakan masker. Para pedagang pun diminta untuk tidak sungkan menegur teman atau tetangga mereka yang tak mengikuti protokol kesehatan.

Salah satu kios di.dalam Pasar Ular. Sumber: dokumen pribadi.
Salah satu kios di.dalam Pasar Ular. Sumber: dokumen pribadi.

Mereka terlihat antusias mengambil masker yang dibagikan tim Sasa. Masker yang berwarna merah bermotif ukiran dan label Sasa itu memang cukup menarik. Bahkan, ada yang memintanya untuk masker anak remaja mereka di rumah. Semoga masker dan face shield ini bisa membantu para pedagang ini menjauhi diri dari tertular virus Corona.

Goodie bag yang dibagikan tim Sasa kepada beberapa pedagang. Selain berisi masker, ada juga pelindung wajah dan hadiah bumbu-bumbu dari Sasa. Sumber: dokumen probadi
Goodie bag yang dibagikan tim Sasa kepada beberapa pedagang. Selain berisi masker, ada juga pelindung wajah dan hadiah bumbu-bumbu dari Sasa. Sumber: dokumen probadi

Bagi-bagi masker bukan aksi pertama dari tim Sasa. Sebelumnya sudah ada aksi yang serupa di kota Semarang dan di pasar ikan modern Muara Baru Jakarta. Di tengah pandemi ini, CSR Sasa cukup peduli dengan kebutuhan alat pelindung diri terutama bagi pedagang pasar yang pastinya berinteraksi dengan banyak orang.


Saya dan Ira pun senang mengikuti kegiatan ini karena kami juga bernostalgia dengan pasar yang kebetulan sama-sama penuh kenangan masa kecil kami. 

Saya dan Ira yang berfoto bersama di lorong Pasar Ular. Sumber: dokumen probadi
Saya dan Ira yang berfoto bersama di lorong Pasar Ular. Sumber: dokumen probadi
Semoga pedagang di pasar ini terlindungi dari penularan virus Corona dan mereka bisa meningkatkan jumlah pengunjung di pasar ini lagi demi omset mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun