Beberapa waktu lalu saya bersama keluarga berkesempatan makan di sebuah resto seafood dan masakan indonesia di bilangan Bintaro. Fish Master 59 nama resto yang penampilan luar bangunannya mirip restoran fast food itu. Ternyata restoran itu cukup nyaman buat saya, suami dan anak-anak saya.
Di interiornya banyak atribut pelaut, mungkin pemiliknya ingin menunjukkan bahwa menu laut yang disajikan di resto ini adalah menu segar dan berkualitas, seperti langsung dari laut. Menu demi menu pun saya amati dan saya melihat menu sop gurame Fish Master yang bikin saya penasaran.
Begitu sop disuguhkan terlihat sebuah mangkuk jumbo berisi sop kental berkuah agak putih dengan potongan daging ikan gurame tanpa tulang. Begitu saya seruput kuahnya terasa lembutnya sari lobak dengan bumbu yang pas di lidah dan potongan daging gurame yang lembut. Apa yang membedakan menu gurame ini dengan menu gurame lainnya dan di tempat lain adalah daging gurame yang bebas dari bau tanah serta tekstur dan kuahnya yang pas, tidak terlalu encer atau terlalu kental.
Kuah putihnya ternyata dari sari rebusan lobak bertemu bumbu jahe, lada dan lainnya ditambah kaldu gurame yang menciptakan rasa khas dari sop gurame ini. Saya sempat menanyakan mengenai proses pembuatan sop gurame ini. Ternyata, proses pematangan yang sempurna baru bisa menghasilkan kuah sop gurame dengan citarasa yang pas seperti ini.
"Besarnya perapian, lamanya pemasakan mempengaruhi hasil akhir sop gurame. Gak sembarangproses bisa menghasilkan yang seperti ini," ucap Arden pemilik resto ini.Â
Porsi sop gurame cukup besar untuk ukuran harga per porsi 80 ribu rupiah dan bisa dinikmati oleh dua hingga empat orang. Selain sop gurame, Fish Master juga menyajikan banyak menu lain berukuran jumbo. Ini didesain karena restoran ini memang mentarget konsumen keluarga. Menu jumbo lain di antaranya adalah nasi bakar, brokoli dua rasa dan sop buah. Nasi bakar yang tersedia di sini berukuran besar dan bisa untuk disantap dua orang.
Selain sop gurame, nasi bakar juga jadi menu yang susah untuk saya lupakan. Bahkan, nikmatnya isian nasi bakar ini masih terasa sampai pulang ke rumah, hehe... Nasi bakar ini diolah lebih dulu bersama bumbu-bumbu dan isiannya.
Di dalam isinya ada oncom serta ayam dengan bumbu yang pedas dan hangat di lidah. Setelah nasi bakar dan isi diolah barulah proses pembakaran dilakukan tanpa membuat daun pisang pembungkusnya gosong terbakar. Hasilnya ternyata jadi sebuah menu yang maknyus dan nendang di lidah. Nasi bakar ini saja rasanya sudah komplit memenuhi selera lidah kalau kita belum lihat menu lainnya yang juga menggiurkan.
Selain sop gurame dan nasi bakar, resto ini juga punya beberapa menu andalan lainnya seperti udang goreng rambut, brokoli dua rasa dengan kuah dari telur asin dan telur ayam biasa, kakap fish master dan udang coca-cola fishmaster. Wah, rasanya gak cukup sebulan sekali saya menyantap hidangan di resto ini. Mau setiap minggu kalau perlu setiap hari, hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H