Mohon tunggu...
LIA YULIANI
LIA YULIANI Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Nusa Putra

Masih dalam proses ...

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

30 Juni 2021   23:12 Diperbarui: 30 Juni 2021   23:56 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang pada dasarnya merupakan alat pembayaran yang sah yang digunakan dalam rangka memenuhi kewajiban atau sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi atau bisa juga diartikan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli atas barang dan jasa, serta aset berharga atau kekayaan lainnya, dan juga sebagai alat untuk membayaran utang.

Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui uang kertas dan uang koin atau dalam kata lainnya di sebut dengan uang kartal dan uang giral. Namun, ada satu jenis uang yang mungkin masyarakat awam belum mengetahuinya istilah tersebut adalah money supply atau dalam bahasa indonesiannya adalah jumlah uang beredar.

Apa itu money supply ?

Money supply adalah total persediaan uang yang beredar luas di masyarakat atau jumlah uang beredar di suatu perekonomian yang tersedia untuk ditransaksikan. Jumlah uang beredar ini mencakup uang tunai, koin, dan saldo yang disimpan dalam rekening giro, tabungan, dan pengganti uang lainnya.

Terdapat empat jenis money supply, di antaranya ada M0, M1, M2, dan M3.

  1. MO terdiri dari uang kertas dan uang logam yang kita pegang sehari-hari yang tidak dipegang oleh bank maupun pemerintah.
  2. M1 adalah MO ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit). Pengertian demand deposit adalah tabungan yang kita miliki di bank yang dapat kita cairkan sewaktu-waktu dan merupakan perhitungan jumlah uang beredar yang paling likuid.
  3. M2 adalah jenis uang yang mencakup M1 ditambah tabungan dan deposito berjangka (time deposit) dalam jumlah kecil pada bank-bank umum. Time deposit merupakan tabungan, deposito dan sejenisnya yang memiliki waktu jatuh tempo atau tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu.
  4. M3 adalah jenis uang yang mencakup M2 ditambah deposito berjangka panjang dalam jumlah besar meliputi dana dana institusional yang ada di pasar uang pada lembaga-lembaga tabungan non bank.

Money supply ini merupakan salah satu instrumen yang di atur oleh pemerintah dengan sangat ketat dalam perekonomian suatu negara yang dapat mempengaruhi banyak komponen seperti inflasi, tabungan, investasi, hingga sektor bisnis. Seperti misalnya jika jumlah uang beredar di masyarakatnya banyak, maka masyarakat akan cenderung berperilaku konsumtif. Saat masyarakat konsumtif, maka harga-hargapun akan cenderung mengalami peningkatan. Pada saat hal itu terjadi, maka terjadilah inflasi. Sikap masyarakat yang konsumtif juga akan memicu para pembisnis untuk memproduksi barang lebih banyak, dengan harapan akan banyak yang terjual. Dengan begitu jumlah uang beredar sangat memengaruhi jalannya perekonomian suatu negara.

Di masa pandemic sekarang ini jumlah uang beredar sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data dari Bank Indonesia mencatatkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2021 tetap terjaga yaitu sebesar Rp6.994,9 triliun atau tumbuh sebesar 8,1 % (yoy) ini melambat dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,5% (yoy). Perlambatan tersebut terjadi pada mayoritas komponen uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi.

Pertumbuhan M1 pada bulan Mei 2021 sebesar 12,6% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan April 2021 sebesar 17,4% (yoy). Dan pertumbuhan uang kuasi juga melambat dari sebesar 9,7% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 6,8% pada bulan Mei 2021.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi perlambatan M2 pada bulan Mei 2021 terutama dipengaruhi oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih. Faktor aktiva luar negeri bersih tercatat sebesar 6,4% (yoy) atau melambat dibandingkan 10,7%(yoy) pada April 2021.

Sementara itu tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh mencapai 61,4% (yoy) yang lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 45% (yoy).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun