Mohon tunggu...
yan lia
yan lia Mohon Tunggu... -

share and conecting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Kau Ada

9 Desember 2011   11:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senandung melodi menggelitik telinga Terdengar rangkaian kata, serasa meraga sukma Andai kau ada temani aku menikmati indahnya alunan nada Tak kan nelangsa hati ini kurasa . Sejuknya embun membasahi pucuk daun-daun muda Hangatnya sinar mentari terasa menghampiri relung jiwa Andai kau ada di sini tuk menikmati semua rasa Tak kan gundah hati ini dalam raga . Sejenak ku terlena dalam lamunan yang kucipta Seberapa lama ku tenggelam harapan tak berwadah? Akankah waktu itu datang membawa sebuah asa? Aku hanya mampu menunggu dengan hati pasrah. . Bias sinar rembulan menuyusup di antara dedaunan Kurasakan suasana romantis menyentuh kalbu Andai kau duduk di sampingku, berdampingan Tak kan ada duka lara menghampiriku .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun