Mohon tunggu...
JJ
JJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi pendidikan

Just an ordinary person who has the drive to keep going and enjoying life :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Jokowi Pilihanku, Nasi Kotak Kesukaanku

31 Mei 2014   02:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memilih presiden pilihan yang sesuai hati nurani tidak seberat menentukan Tim Pilihan yang harus didukung penuh dalam Piala Dunia 2014 di Brazil nanti. Ada dua Tim yang selalu saya jagokan dalam setiap Piala Dunia, Jerman dan Brazil dan tidak pernah pindah kelain hati. Jika kedua Tim ini bertanding menghadapi lawannya masing-masing dan kalah, nah disitulah saya merasakan “patah hati” yang sebenarnya.Tetapi Tim manapun lawan mereka nanti, saya selalu berharap salah satu dari kedua Tim ini akan kembali menggenggam Tropi Piala Dunianya. Jika di Piala Dunia saya punya dua pilihan, dalam pemilihan presiden tanggal 9 Juli nanti, pilihan saya hanya Satu, Pak Joko Widodo, seorang tokoh yang memiliki “jiwa” Jenderal Soedirman, Sang Panglima Besar, Pahlawan Nasional yang paling saya kagumi.

Kenapa harus Pak Jokowi? Mungkin pertanyaan ini banyak diajukan orang-orang yang masih bimbang dan ragu menentukan pilihan mereka. Jawabannya mudah: Pak Jokowi dengan tulus ingin mewujudkan tujuan perjuangan pendiri bangsa ini. Berapa lama kita dibuat kesal dengan ulah koruptor yang mencuri aset bangsa kita? Berapa lama kita dibuat marah menghadapi birokrasi yang bebal? Berapa lama kita dibuat trenyuh melihat adik-adik kita hidup dalam kebodohan tanpa akses kedalam dunia pendidikan? Berapa lama kita dipaksa melihat kemiskinan disekeliling kita tanpa mampu berbuat apa-apa? Berapa lama kita dibuat menunggu datangnya keadilan dan kesejahteraan di Negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusianya ini? Sudah cukup lama kita menunggu. Jangan mau menunggu lebih lama lagi karena itu sama saja dengan membuang-buang waktu. Melihat Pak Jokowi memimpin kota Solo dan melihat sepak terjang beliau selama memimpin Jakarta, kitapun merasa sudah cukup pembuktian itu. Mari kita dukung Pak Jokowi masuk ke “arena” yang lebih besar, memimpin Negara kita yang tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hanya seorang pemimpin yang memiliki hati yang tulus, jiwa yang sederhana dan bersahaja yang mampu memahami perjuangan pendiri bangsa ini. Yah, hanya Pak Jokowi.

Mungkin banyak yang tidak puas kenapa Pak Jokowi harus meninggalkan Jakarta dan maju mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pemilu nanti. Seperti yang sudah saya jelaskan, kita tidak punya waktu menunggu lagi. "Jika ada Indonesia Baru pasti ada Jakarta Baru". Dan pasti akan ada juga “Daerah-daerah Baru” lainnya sehingga makin banyaklah daerah-daerah yang akan berkembang sesuai potensinya. Jadi seperti saya yang sudah mantap menentukan pilihan, jangan takut dan jangan ragu, hanya Pak Jokowi yang mau dan mampu bekerja keras dengan tulus demi bangsa dan Negara bukan demi dirinya sendiri dan keluarga serta koleganya. Pak Jokowi memang bukan Manusia Super tanpa cela tetapi tetap Pak Jokowilah satu-satunya Pilihan terbaik dari semua tokoh yang ada di Indonesia saat ini. Yah, hanya Pak Jokowi.

Kenapa saya selalu menganggap Pak Jokowi memiliki jiwa seorang Jenderal Soedirman. Sama seperti Sang Panglima Besar yang memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak pernah memikirkan diri sendiri yang dalam keadaan sakitpun tetap bersemangat memimpin perjuangan gerilya melawan tentara penjajah dan hidup dalam kesederhanaan yang bersahaja, Pak Jokowi juga menunjukkan kesederhanaan dan semangat bekerja yang tinggi itudengan contoh dan perbuatan. Yah dengan CONTOH dan PERBUATAN, tanpa basa-basi dan banyak bicara. Berapa banyak kita lihat perubahan yang ada di Jakarta dalam kurun waktu Pak Jokowi menjabat sebagai Gubernur? Bukti apalagi yang kita butuhkan untuk menentukan pilihan kita nanti? Pak Jokowi adalah seorang yang “memanusiakan manusia.” Memberikan akses pendidikan dan kesehatan kepada mereka yang membutuhkan, tanpa memandang mereka dengan pandangan sinis dengan memberi “LABEL MISKIN” di kening mereka untuk dipertontonkan. Kartu Jakarta Pintar memberikan kesempatan bagi mereka yang kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, tanpa perlu membuat anak-anak yang orang tuanya tidak berdaya memenuhi kebutuhan sekolah mereka yang tinggi untuk menganteri dalam deretan yang panjang untuk mendapatkan biaya sekolah yang mereka butuhkan. Kartu Jakarta Sehat memberikan kemudahan bagi mereka yang sedang sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Kampung Deret memberikan kesempatan bagi mereka yang hidup dalam lingkungan yang kurang bersahabat untuk berubah hidup dalam lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan lebih bersih. Dengan demikian warga masyarakat dapat menjaga kesehatan mereka hidup dalam lingkungan yang lebih baik. Mens Sana In Corpore Sano, Dalam Tubuh Yang Sehat terdapat Jiwa yang Kuat.

Bagi saya semua contoh positif yang ditunjukkan Pak Jokowi dalam menjalankan tugasnya selama ini menunjukkan rekam jejak yang sangat baik dari beliau. Pilihan saya sudah pasti terlebih lagi ketika Pak Jokowi memilih Pak Jusuf Kalla, seorang tokoh senior yang memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan tugas Negara dan sosok yang kuat dan cakap untuk mendampingi beliau semakin mantaplah pilihan saya. Jika ada yang ingin mengatakan saya adalah pasukan nasi bungkus dunia maya yang diciptakan untuk mendukung pencitraan seorang Pak Jokowi, Get a life, bro. Wujud saya nyata dan saya tidak membutuhkan uluran tangan orang lain hanya untuk nasi bungkus.Dan lagi, saya tidak suka nasi bungkus, rasanya kurang enak karena semua sayur dan lauk pauk bercampur menjadi satu sehingga rasanya menjadi tidak jelas. Saya suka nasi kotak, lebih enak, rapi, sederhana dan bersahaja. Kenapa saya jadi bicara tentang nasi??? Seandainya ada yang keberatan dengan pilihan saya, silahkan buat argumentasi dan catatan harian sendiri. Sementara saya sendiri tetap mantap dengan pilihan saya, Pak Jokowi is my only choice. Seperti kata Pak Anies Baswedan, orang baik memilih orang baik. Jayalah Indonesiaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun