DISCLAIMER: Harap dibaca hingga selesai karena ada fakta sebenarnya yang perlu diketahui!
Beredar dua buah foto yang menunjukkan kondisi permukaan air laut di sekitar Patung Liberty tidak mengalami perubahan dari tahun 1920-2020. Padahal, berbagai media menyebutkan bahwa kondisi iklim saat ini telah membuat permukaan air laut meningkat.
Foto pertama merupakan hasil jepretan pada tahun 1920, lalu disandingkan dengan foto satunya yang diambil pada tahun 2020. Mulanya, kedua foto tersebut dipublikasikan lewat media sosial untuk membalas cuitan @financialtimes di Twitter mengenai perubahan iklim. Seolah sebagai sindirian bahwa perubahan iklim tidak benar-benar terjadi, foto itu pun jadi tanda buktinya.
Lantaran memperlihatkan kondisi permukaan air laut yang tidak mengalami perubahaan dalam satu abad tersebut, sontak foto ini pun ramai diperbincangkan. Pasalnya, ini seolah-olah membuktikan bahwa permukaan air laut pada tahun 1920 kondisinya sama dengan tahun 2020.
Penjelasan Ahli Terkait Perbandingan 2 Foto Patung Liberty
Mengutip dari Reuters, Robert Kopp, Professor di Universitas Rutgers menjelaskan bahwa secara global permukaan air laut meningkat sejak tahun 1970 dan akan terus berlanjut sepanjang suhu Bumi masih memanas. Berdasarkan skenario pengeluaran emisi yang memicu pemanasan global, setidaknya saat ini permukaan air laut di suatu lokasi tertentu akan meningkat ketimbang masa sebelumnya.
Pulau Liberty, New York, tempat di mana Patung Liberty berdiri sebenarnya pernah mengalami kerusakan akibat kenaikan muka air laut dan banjir di masa lampau. Hal ini berdasarkan laporan The Union of Concerned Scientists (UCS). Lebih detailnya, laporan tersebut memaparkan bahwa Pulau Liberty pernah tenggelam selama terjadinya Badai Sandy dengan nominal total kerusakan sekitar $77 juta.
Sementara itu, National Ocean and Atmospheric Agency (NOAA) membuktikan bahwa permukaan air laut dekat Patung Liberty dari tahun 1855 hingga sekarang menunjukkan tren kenaikan sekitar 2,9 mm setiap tahunnya. Kenaikan tersebut memang kecil, namun akan cukup bias jika membandingkan permukaan air laut di saat pasang dan surut pada rentang waktu yang berbeda jauh.
Soalnya, perbedaan yang terlalu kecil seolah menggambarkan bahwa kenaikan muka air laut akibat pemanasan global tidak benar-benar terjadi. Dr Philip Orton, Associate Professor di Institut Teknologi Stevens mengatakan bahwa membandingkan dua foto dengan waktu yang acak untuk mengukur kenaikan permukaan air laut adalah hal yang menyesatkan.
Fakta Sebenarnya Di Balik 2 Foto Patung Liberty
Penelusuran Reuters menyebutkan, foto Patung Liberty yang diambil pada tahun 1920 merupakan milik seorang fotografer W.L. Drummond. Sedangkan foto pada 2020 tidak diketahui sumbernya dengan jelas. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kedua foto tersebut tidak membuktikan apapun soal kenaikan muka air laut.
Justru ada kemungkinan bahwa foto tersebut diambil saat pasang pada tahun 1920 dan surut pada tahun 2020 kemudian dibandingkan. Jika seperti itu, tentu saja permukaan air laut dekat Patung Liberty tampak sama.