Lalu, bagaimana Raden Saleh bisa membuat lukisan tersebut?Â
Dilansir dari situs Cagar Budaya Kemdikbud, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro tersebut awal mulanya dibuat oleh Nicolaas Pieneman yang memang pada waktu itu ditugaskan untuk mendokumentasikan peristiwa bersejarah tersebut.Â
Hal itu dilakukan atas perintah Pemerintah Belanda. Diduga saat masih di Eropa, Raden Saleh pernah melihat lukisan tersebut. Itulah mengapa Raden Saleh bisa membuat lukisan tersebut meski tidak berada di lokasi langsung.Â
Namun, ada hal yang menarik dari lukisan Raden Saleh dengan Pieneman. Lukisan Pieneman tersebut diberi judul Penyerahan Diri Diponegoro. Sementara lukisan Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.Â
Selain itu, wajah Pangeran Diponegoro dalam lukisan Pieneman digambarkan lesu dan pasrah. Sebaliknya, Raden Saleh melukis Pangeran Diponegoro dengan wajah tegas dan menahan amarah. Perbedaan pandangan dalam penggambaran peristiwa tersebut dinilai sebagai bentuk perbedaan rasa nasionalisme yang dimiliki kedua tokoh.Â
Lukisan Raden Saleh menunjukkan besarnya nilai nasionalisme yang dimilikinya. Hal itu juga dibuktikan dengan bendera Belanda yang tidak digambar dalam lukisannya. Lukisan yang dibuat pada tahun 1856 tersebut lalu diserahkan pada Raja Belanda, Willem III. Akhirnya, pada tahun 1975 lukisan tersebut dikembalikan ke pemerintah Indonesia.
Itulah sekilas mengenai sosok Raden Saleh yang bukan sekadar pelukis maestro, tapi juga memiliki nilai nasionalisme yang tinggi dalam karya-karyanya.Â
Di sisi lain, semoga dengan hadirnya film Mencuri Raden Saleh ini tidak hanya menjadi hiburan semata. Namun, juga bisa menginspirasi masyarakat khususnya kaum muda agar lebih mengenal seniman-seniman bangsa sekaligus karyanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H