Mohon tunggu...
LIA RISTIANA
LIA RISTIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi yang berkaitan dengan skill, yaitu memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

8 November 2024   01:40 Diperbarui: 8 November 2024   02:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hereditas merupakan kecenderungan dalam bentuk alami yang berasal dari cabang-cabang untuk meniru sumber semula dalam aspek fisik dan psikologis. Secara sederhana, hereditas dapat diartikan sebagai pemindahan sifat dari generasi ke generasi melalui proses reproduksi.

Adapun Prinsip hereditas menurut Crow and Crow

Prinsip reproduksi. Dalam prinsip reproduksi, faktor keturunan (hereditas) berlangsung melalui perantara germ cell dan tidak dengan cell somatic. sifat-sifat orang tua yang didapat dari lingkungan tidak dapat mempengaruhi germ cell (plasma benih).

  • Prinsip konformitas. Berdasarkan prinsip konformitas, masing-masing makhluk menurunkan golongan dan jenisnya sendiri.
  • Prinsip variasi. Dalam prinsip variasi, suatu jenis atau spesies dipandang dapat memiliki persamaan maupun perbedaan.
  • Prinsip regresi filial. Ciri khas yang ada pada seorang anak akan menunjukkan ke arah rata-rata.
  • Prinsip jenis silang. Dalam prinsip menyilang, sesuatu yang diwariskan oleh setiap orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran jenis menyilang.

Teori empirisme

Teori yang diajukan oleh John Locke berpendapat bahwa perkembangan individu tidak sepenuhnya tergantung pada faktor genetik orang tua, melainkan lebih dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan lingkungan. Locke berkeyakinan bahwa individu belajar melalui interaksi dengan lingkungannya.

Teori nativisme

Teori yang dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer berpendapat bahwa sifat-sifat manusia adalah bawaan atau diwariskan dari orang tua. Schopenhauer percaya bahwa sebagian besar karakteristik manusia sudah ada sejak lahir, dan faktor genetic memainkan peran utama dalam menentukan sifat-sifat ini.

Teori konvergensi

Teori ini merupakan teori gabungan (konvergen) dari kedua teori sebelumnya, yaitu suatu teori yang dikemukakan oleh William Stern. Menurut W. Stern, baik pembawaan maupun pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan individu. Perkembangan individu akan ditentukan baik oleh faktor yang dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan (termasuk pengalaman dan pendidikan) yang merupakan faktor eksogen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun