sejak kita terdiam
tak satupun bersuara
angin pun kehilangan bisik
yang hanya ada kebekuan
aku tahu hujan selalu setia bicara pada petir
untuk saling getarkan hati mereka yang merindu
tapi bagiku kali ini dia datang untuk koyak berjuta harapan
ketika itu kau hadir laksana badai tornado
menyeret semua asa
tak memberi sela untukku bernapas sedikitpun !
semua jadi hampa
mata seakan gelap
tubuh tiada daya
tak kuasa berdiri menatap waktu
sungguh tak bisa kumengerti tentang akhir mimpi ini
sekejap kau hadir kemudian pergi
menyisakan puing
angan dan khayalku berserakan
tak satupun harapan dan impianku tersisa
semua hancur
bagaimana bisa kutata kembali?
sementara puing-puing hati telah terbang jauh
bersama dirimu di ketiadaan jejak
kini yang tertinggal hanya mimpi pekatku
-------
Bandung, 26Nov2016