Kasih Ibu Sambung Setulus Ibu Kandung
Oleh : Lia M. Rahmalia, S.Pd. AUD.
Sheril adalah seorang anak berkebutuhan khusus, usia sebenarnya memang usia anak SMP namun usia mentalnya sama seperti usia anak TK. Jadi meskipun usianya sudah pantas duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tetapi dia tidak bersekolah seperti teman-teman seumurannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarganya dimana ayahnya hanyalah seorang sopir angkot sedangkan ibunya adalah seorang wanita yang tidak bekerja.
Untuk itulah setiap hari Sheril hanya berkutat dengan lingkungan rumahnya dan bergaul dengan orang-orang terdekat saja seperti ayah, ibu dan seorang adiknya yang bernama Rachel yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas dua.
Sebenarnya ibu yang biasa mengurus dan dipanggilnya ibu adalah ibu tirinya yang bernama ibu Mar tetapi ibu Mar begitu menyayangi Sheril seperti menyayangi anak kandungnya sendiri. Konon ibunya Sheril dulu meninggal dunia ketika melahirkan Sheril. Lalu ayahnya yang bernama Pak Hasan menikah dengan bu Mar.
Sejak saat itulah Sheril dirawat oleh ibu Mar sedari Sheril masih bayi. Meskipun Sheril mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mentalnya tetapi ia merasakan kasih sayang dari ibu Mar layaknya ibu kandungnya sendiri.
Ibu Mar mengurusi semua kebutuhan Sheril mulai dari makan, minum, mandi serta berpakaian Sheril dengan telaten. Apalagi jika Sheril sakit, ibu Mar juga seolah merasakan rasa sakit yang diderita Sheril namun sebagai seorang ibu, ibu Mar tetap sabar dan tawakal dalam merawat dan melayani kebutuhan Sheril dengan sekuat tenaga. Hal tersebut, kadang-kadang membuat anak kandungnya atau adik tiri Sheril dibuat cemburu,
"Ibu, kenapa sii... apa-apa buat kak Sheril saja, aku kan anak kandungmu!" Begitu biasanya Rachel protes.
"Rachel... Bagaimana pun keadaannya Sheril itu adalah kakakmu, harusnya kamu lebih sayang, karena kak Sheril tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan dari kita, kasihan kan. Kalau bukan kita yang menyayangi dan mengurusnya siapa lagi coba?" Lanjut ibu Mar mencoba menjelaskan pada Rachel.
"Dengar ya nak ... Meski pun umurmu masih kecil, tapi setidaknya kamu masih bisa makan dan mandi sendiri, nah kalau kak Sheril kan nggak bisa, jadi bukan berarti ibu lebih sayang sama kakakmu ya."
"Ibu sayang sama kalian berdua." Jawab ibu Mar menjelaskan lebih lanjut.
Seiring berjalannya waktu, Rachel pun menjadi sangat sayang pada kakaknya bila ada orang yang membully atau mengolok-olok kakaknya, maka Rachel dan ibu Mar menjadi garda terdepan untuk membela Sheril.
Hingga pada suatu pagi, seperti biasa ibu Mar menyiapkan sarapan di dapur. Biasanya Sheril ikut nimbrung di dapur sampai kadang-kadang merepotkan tapi pagi itu Sheril tidak kunjung mendatanginya ke dapur tentu saja hal tersebut mengherankan. Selesai memasak bu Mar ke kamar Sheril untuk memastikan apa yang terjadi. Dilihatnya Sheril sedang tidur sambil berselimut, melihat hal itu bu Mar cepat-cepat meraba kening dan badan Sheril dan betapa terkejutnya ibu Mar karena badan Sheril ternyata sangat panas.
"Sheril kenapa nak? Badanmu panas sekali." Kata bu Mar dengan paniknya.
Namun Sheril hanya diam tentu saja hal ini lebih mencemaskan. Cepat-cepat bu Mar ke dapur untuk mengambil air panas dengan maksud untuk mengompres badan Sheril. Setelah beberapa lama di kompres, badan Sheril tetap saja masih panas.
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI