Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragamannya yang khas. mulai dari bahasa, adat istiadat hingga makanan tradisional yang dimiliki setiap daerah. Makanan beragam yang disuguhkan setiap daerah menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri bagi indonesia. mulai dari makanan berat hingga makanan ringan seperti jajanan tradisional.
Dari keberagaman yang dimiliki indonesia, maka tumbuhlah ide ide bisnis yang bisa dijalankan oleh masyarakat dan juga menjadi wadah untuk pelestarian keberagaman tersebut. UMKM makanan misalnya, menjadi salah satu primadona usaha yang dijadikan pilihan dalam menjalankan bisnis usaha dikarnakan sektor pangan merupakan sektor yang cendrung stabil dan tetap produktiv walau ditengah pandemi seperti saat ini.
Dari berbagai macam jenis usaha makanan ringan seperti jajanan tradisional yang ada, salah satunya adalah Kue kremes. Kue yang berbahan baku ubi jalar ini memiliki julukan berbeda dibeberapa daerah, di sumatra misalnya ada yang menyebutnya “sarang balam” karna bentuknya yang menyerupai sarang burung.
Di daerah jawa barat kue ini lebih terkenal dengan julukan “kremes hui”. Sedangkan didaerah jawa timur dan jawa tengah ada yang menyebutnya “carang” atau “gerubi”. Namun untuk saat ini tidak begitu mudah ditemukan jajanan tradisional yang satu ini. Tapi bukan berarti tidak ada lagi yang memproduksi jajan tradisional tersebut.
Nah apasih yang menjadi daya tarik kue kremes ini? Rupanya bentuk dari kue tersebut yang terbilang unik menjadi daya tarik utama bagi para pecinta kue kremes. Ditambah manisnya kue yang disantap dengan kriuk memberi sensasi tersendiri.
Kue kremes Cima cake milik ibu Susi misalnya, yang berada dijalan Anggrek, Desa Gapura Suci, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, yang memproduksi kue kremes sejak 2019 lalu. Karna bahannya yang mudah didapat serta harga bahan baku yang terjangkau lah yang menjadikan salah satu motivasi ibu susi untuk menggeluti bisnis kue kremes ini. Dalam sekali pembuatan ibu susi mampu memproduksi 700-1000 buah kue kremes. Dengan bahan baku ubi jalar kurang lebih 30-50 kilogram.
Berdasarkan teori, bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi (Anoraga, 2000:220). Atau kerap kali di singkat dengan 4P (Product, Price, Place, and Promotion).
1. Produk
Produk merupakan barang atau output yang dihasilkan dari sebuah proses. Sesuai dengan permintaan atau segmentasi pasar. Menurut Tjiptono (1995:76) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsusmsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar.
2.Harga
Harga adalah nominal yang dapat mendeskripsikan bagaimana sebuah produk itu diproduksi. Menurut Payne (2007:208)harga adalah harga yang dibayar dan cara-cara juga syarat-syarat yang berhubungan dengan penjualanya.
3.Tempat
Tempat adalah salah satu variabel yang memberi kontribusi tinggi dalam bauran pemasaran, tempat sangat menentukan bagaimana suatu produk.
4.Promosi
Peomosi merupakan sebuah strategi untuk menarik minat konsumen. Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang memiliki andil besar dalam peningkatan minat konsumen.