Mohon tunggu...
Lianti P Lontoh
Lianti P Lontoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - usaha di bidang fashion dan kuliner

Enterprenuer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspada LGBT!

10 September 2016   20:17 Diperbarui: 10 September 2016   20:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat pembentukan alat kelamin pada janin dalam rahim, bisa saja terjadi kesalahan sehingga terbentuknya seolah-olah Mr.P namun secara fisik Ms.V; demikian sebaliknya. Dalam ilmu Biologi yang dipelajari saat tingkat SMP dan SMA, hormon testosteron mengontrol maskulin yang berujung pada sperma yang diproduksi dan hormon estrogen mengontrol feminitas yang berujung pada sel telur. Artinya bila terjadi kesalahan hormon seksualitas ini sehingga mengubah seseorang menjadi LGBT, tentu sesat jika dikatakan anugerah atau 'lebih menyesatkan' lagi sudah takdir.

Bila ada kesalahan pada organ tubuh termasuk hormon reproduksi dan seksualitas tentu harus diobati, bukan dikondisikan 'seolah-olah' hal tersebut adalah alamiah. Jika jiwanya 'sesat' obati kepada dokter spesialis kejiwaan, jika persoalan psikologi silahkan berkonsultasi ke psikolog klinis. Ini tidak jauh beda dengan seorang anak atau remaja atau orang dewasa jika mengidap sakit AIDS, tentu harus secepatnya dibawa ke fasilitas kesehatan untuk segera diobati.

Dulu saat sekolah dasar, teman saya laki-laki pernah hampir saban hari selalu diganggu oleh anak laki-laki, beda kelas, yang mungkin sekarang baru sadar bahwa teman kami laki-laki ini mengidap penyakit suka sesama sejenis. Karena mungkin teman saya ini sudah merasa terganggu, sehingga dia mengadukan kepada ketua kelas kami untuk 'memberi pelajaran' kepada anak laki-laki ini. Semoga kita semua sadar bahwa  LGBT adalah sebuah penyimpangan yang harus diobati agar kembali normal, dan selamatkan anak-anak Indonesia dari penyimpangan LGBT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun