Mohon tunggu...
Lianti Vie Kusumah
Lianti Vie Kusumah Mohon Tunggu... Freelancer - Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami. Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan blog ini. Kami berharap semoga blog yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Perjuangan terus berjalan,jangan menyerah pada hidup karena Tuhan akan selalu bersama kita walau dalam keadaan apapun juga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-hati! Akibat Bekam Stroke anti Spine Bercokol Enam Lubang!

22 November 2012   04:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:52 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

New Taipei City, Taiwan Seorang pria melakukan terapi bekam Cina untuk stroke akibat hipertensi yang dialaminya, dua setengah tahun telah menghabiskan lebih dari 20 juta dolar Taiwan (lebih dari Rp.64.130.000) sebagai imbalan nya dia mengalami bekas luka enam lubang ulserasi di kulit punggungnya, dan kemudian masih saja dia mengalami stroke dan itu hampir membunuhnya.

The Lin Pria, 71 tahun tahun ini, lebih dari dua tahun lalu mulai menerima terapi bekam, pencegahan stroke, tapi setelah bekam, kulitnya mengalami iritasi dan bernanah ulserasi kulit muncul. Dia dikirim ke rumah sakit karena mengalami stroke pada bulan Juni tahun ini.

Keluhan dari keluarganya, orang klinik lah yang harus bertanggung jawab dalam pengobatan ruang rahasia, suhu tinggi mencapai di atas 80 ℃ ubin di punggung pasien yang mengakibatkan kulit nya mengalami pelepuhan, setelah di ketahui mengalami pelepuhan kulit akibat terapi bekamnya dihari berikutnya dia di berikan salep pada luka kulitnya. Namun hasilnya tidak menunjukan kemajuan bahkan dihari berikutnya mengalami pendarahan di kulit yang melepuh tersebut selama 4 sampai lima bulan setelahnya, dan pasien tidak dapat menerima pengobatan kedokteran barat, Selama kurun waktu dua setengah tahun pasien menghabiskan biaya total lebih dari 20 juta untuk pengobatan ke dokter.

Setelah tindak lanjut dari biro kesehatan setempat, mengatakan orang yang bertanggung jawab klinik tersebut tidak mempunyai lisensi dokter. Dari sini kita bisa ambil contoh agar kita tetap waspada dan 'Berhati-hati' demi kesehatan tubuh yang kita bawa sekarang ini. Jika kita mengalami sakit memang kita wajib untuk berobat agar bisa sembuh seperti semula lagi badan kita. Namun berhati-hati juga harus untuk kita bagaimana dan dimana kita melakukan pengobatan, jangan hanya tergiur oleh murahnya pengobatan yang di tawarkan tempat pengobatan. Yaaa,,boleh di bilang mungkin ini cara pengobatan alternatif yaa,,boleh dong kita juga memilih untuk tetap berhati-hati. Waspada harus ! Jangan sampai mau sembuh dari penyakit malah nambah lagi dech penyakit nya kan kita juga yang susah. Berdo'a agar di beri kesembuhan dari sakit yang diberikan Tuhan itu juga harus kita lakukan sebagai umat yang beragama kita punya keyakinan masing-masing yang bisa kita lakukan dalam berdo'a. Berusaha juga harus agar penyembuhan secara fisik juga dilakukan selain pengobatan bathin. Nasehat saya tetap seperti di setiap artikel-artikel saya yaitu "Hati-hati",,,ingat selalu nasehat saya, Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun