Mohon tunggu...
lia novian
lia novian Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep APE Menurut Montessori, Elizabeth Peabody, Frobel, dan Cruissenaire

3 Oktober 2021   13:25 Diperbarui: 3 Oktober 2021   13:31 2542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai semuanya, apa kabar?

Semoga baik, baik saja ya....

Oh iya aku balik lagi ni, nah untuk pembahasan kali ini tentunya berbeda dengan pembahasan yang kemarin, akan tetapi masih seputar tentang Alat Permainan Edukati )APE) pada Anak Usia Dini (AUD). Jadi aku akan membahas sedikit tentang bagaimana konsep ALat Permainan Edukatif (APE) menurut beberapa para ahli yaitu:

  • Montessori, dalam sebuah pendidikan seorang anak usia dini, tentunya membutuhkan banyak media yang perlu untuk digunakan supaya anak tidak cepat merasa bosan pada saat belajar. Salah satu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah Alat Permainan Edukatif (APE) dimana alat ini bisa mengembangkan enam aspek perkembangan pada anak usia dini. Maria Montessori adalah salah satu tokoh yang mencipyakan alat permainan edukatif (APE) anak usia dini. Montessori lahir pada tahun 1870 di Italia, dan beliau merupakan salah satu tokoh perkembangan anak usia dini yang mempunyai pemikiran jika anak mempunyai kemampuan menyerap suati iformasi yang mereka dapatkan dari lingkungannya, kemudian anak usia dini berfikir secara mandiri berdasarkan pengalaman yang didapatkan dilingkungan sekitarnya. Disamping itu, Montessori ini juga menjelaskan bahwa anak bukanlah muniatur orang dewasa, dimana orang tua memaksa anakny untuk mendapatkan  pengetahuan yang diinginkannya, seharusnya yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu sebagai fasilitator untuk anaknya supaya bisa menciptakan lingkungan anak menjadi aman dan juga nyaman. Adapun alat permaianan edukatif (APE) yang diciptakan oleh Montessori yaitu alat permainan edukatif (APE) yang tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan masing-masing setiap anak. dan alat permainan edukatif (APE) yang diciptakan oleh Montessori yaitu inkastri, silinder, puzzle geometri, dan juga kantong keterampilan tangan dan entunya alat permainan edukatif (APE) tersebut diciptakan untuk melatih kemandirian anak usia dini.
  • Elizabeth Peabody,  lahir pada tanggal 16 Mei 1804 di Billerica, Massachusetts. Dia merupakan seorang putri dari Nathaniel Peabody, yang merupakan seorang dokter dan Elizabeth ("Eliza") Palmer (1778-1853) dan menghabiskan tahun-tahun awalnya di Salem. Peabody adalah seorang pengajar, penulis dan juga pendiri Taman-Kanak-Kanak (TK) pemerintah pertama kalinya di Amerika Serikat. Peabody dulu menganut premis jika permainan anak-anak mempunyai nilai perkembangan dan juga pendidikan intrinsic. Adapun alat permainan edukatif (APE) ciptaan dari Peabody yaitu terdiri dari dua boneka tangan yang mempunyai fungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka ini dilengkapi dengan adanya papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkapnya. Alat permainan eduktif (APE) karya Peabody ini memberikan program pengetahuan yang besar yang mengacu pada aspek perkembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan sang anak. untuk tema yang digunakan itu yang sudah dipilih dan diramu secara relevan dengan pengetahuan dan juga budaya anak setempat.
  • Friedrich Wilhelm August Froebel, lahir pada tanggal 21 April 1782 di Oberweiszbach dan meninggal pada tanggal 21 Juni 1852 di Libenstein. Pada masa kecilnya Froebel tidak mendapatkan kasih sayang dari Ibunya dikarenakan sudah meninggal. Dan Froebel diasuh oleh ibu tirinya dan juga ayah kandungnya yang tidak memberikan perhatian dan juga kasih sayang sedikit pun pada Froebel. Ketika Froebel dewasa pengalaman penderitaan yang dialami oleh Froebel akhirnya mendorongnya untuk mengubah cara mendidik para orang ua dan juga sekolah dengan semoyannya yaitu freid (rasa damai), frude (kegembiraan) freitheit (merdeka). Menurut Froebel pada pendidikan di tahun pertama anak itu merupakan masa yang sangat berharga dan pendidikan di tahun pertama juga bisa menentukan kesuksesan dimasa yang kan datang. Isi pendidikan menurut Froebel yaitu meliputi kegiatan bermain dengan gift, kegiatan okupasi, kerajinan tangan, bernyanyi dengan gerak badan serta merawat dan melihara tanaman dan hewan. Untuk melengkapi pendidikannya Froebel menciptakan alat permainan edukatif (APE) yang dikenal dengan balok Blockdoss. Alat permainan edukatif (APE) ini merupakan balok bangunan yaitu dengan kotak besar yang berukuran 20x30 cm yang terdiri dari balok-balok kecil dengan berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya. Kalau di Indonesia, balok Blockdoss ini biasanya dikenal dengan balok kubus yang mempunyai fungsi untuk melatih motoric dan juga daya nalar pada anak usia dini.
  • George Cruissenaire, merupakan salah satu tokoh yang menciptakan alat permainan edukatif (APE) yaitu balok Cruissenaire. Cruissenaire merupakan cucu dari Eliyawati yang berasal dari Belgia.mengapa balok Cruissenaire ini diciptakan? Karena pemahaman matematika yang sulit pada anak usia dini. Balok Cruissenaire ini sudah banyak digunakan pada lembaga-lembaga PAUD maupun di TK. Balok Cruissenaire ini merupakan sebuah permainan yang terbuat dari bahan kayu yang setelah itu dibentuk menjadi sebuah balok, dan tersedia dalam berbagai warna dan juga ukuran. Balok Cruissenaire ini sengaja dibuat dan dimodifikasi supaya anak tertarik dalam proses kegiatan pembelajaran. Balok Cruissenaire ini merupakan media yang bisa dilihat langsung oleh anak jadi anak bisa fokus dalam kegiatan proses pembelajaran. Untuk penggunaan media balok Cruissenaire ini tentunya seorang guru atau pendidik memberikan bimbingan serta memberikan petunjuk pada anak selama proses kegiatan pembelajaran itu berlangsung, setelah itu balok Cruissenaire bisa dimodifikasi secara kreatif sesuai dengan kreativitas guru tersebut. Untuk penggunaan media balok Cruissenaire ini tentunya mempunyai beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Tahap Perencanaan Persiapan
  • Tahap Pelaksanaan
  • Tahap Evaluasi

Nah, mungkin itu sedikit penjelasan tentang konsep-konsep alat permainan edukatif (APE) menurut beberapa para ahli. Semoga bermanfaat untuk kedepannya dan sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun