2. Kekurangan Teori Pembelajaran Behavioristik
Sebuah konsekuensi bagi guru untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini.
Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif
Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh Behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menerbitkan siswa.
Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatif siswa terhadap suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bisa diselesaikan oleh siswa.
Cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak produktif, dan mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif.
Pembelajaran siswa berpusat pada Guru ( teacher centered learning ) bersifat mekanistik dan berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa, yaitu guru sebagai Centre, otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
Jadi kekurangan teori belajar behavioristik karena pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru, dan menghafalkan apa yang didengar dan yang dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan.