Mohon tunggu...
Liana Wafdatul Harishoh
Liana Wafdatul Harishoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa keperawatan

seorang mahasiswa keperawatan yang ingin memberikan sedikit info menarik seputar kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Dunia Kesehatan: Telehealth & AI Permudah Kontrol Kesehatanmu

12 Oktober 2024   21:16 Diperbarui: 12 Oktober 2024   21:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak terjadi adalah hipertensi. Menurut data dari Kemenkes (2024) bahwasanya hipertensi menjadi penyebab kematian paling banyak di seluruh dunia dengan persentase sebesar 90-95%. Selain itu, menurut data dari SKI (Survei Kesehatan Indonesia) tahun 2023 bahwasanya hipertensi menjadi penyebab kematian nomor 4 di Indonesia yakni sebesar 10,2%. 

Selain hipertensi, diabetes melitus juga merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi. Prevalensi kejadian diabetes melitus meningkat hingga 70 kali lipat pada anak sampai per tanggal 31 Januari 2023. Seseorang dengan diabetes melitus memiliki risiko hipertensi 2 kali lipat dibandingkan dengan seseorang tanpa diabetes melitus. Gagal Ginjal Kronis (GGK) akhir akhir ini juga sering diperbincangkan. Di Kota Surabaya sendiri, angka kejadian GGK mencapai 308 kasus sampai bulan Juni 2024. Melihat tingginya angka kejadian penyakit di Indonesia, kita bisa melihat bahwasanya perawatan kesehatan merupakan salah satu hal yang penting. 

Saat ini, Artificial Intelligence atau AI sudah hadir dan banyak memberikan kemajuan salah satunya dalam dunia kesehatan. Contoh kecilnya dapat dilihat dari banyaknya aplikasi dan platform berbasis AI yang diciptakan untuk mempermudah masyarakat untuk mengontrol kesehatannya. Berikut beberapa aplikasi dan platform kesehatan berbasis AI yang bisa kamu gunakan di rumah:

1. Woebot. Woebot sudah ada sejak tahun 2017. Aplikasi ini dirancang untuk dapat memberikan dukungan mental dan emosional kepada pengguna. Aplikasi ini juga dapat memberikan rekomendasi terapi yang dapat dilakukan.

2. Ada Health. Ada Health merupakan salah satu aplikasi yang dirancang untuk dapat menilai kondisi pasien melalui penilaian gejala yang dirasakan. Ada Health kemudian dapat memberikan rekomendasi mengenai tindak lanjut sesuai dengan kondisi pasien

3. Buoy Health. Buoy Health merupakan  AI health assistant berbasis web. Buoy Health juga dirancang untuk menilai gejala klinis pasien, serta memberikan rekomendasi tindak lanjut

4. SkinVision. SkinVision merupakan aplikasi berbasis AI yang digunakan untuk menilai kondisi kulit pasien. Aplikasi ini dirancang untuk dapat mendeteksi kanker kulit. Aplikasi ini juga memberikan pemahaman kepada pengguna mengenai kapan harus bertindak, bagaimana, dan mengapa.

5. Binah.ai. Binah.ai merupakan platform berbasis AI yang dirancang agar pengguna dapat mengukur beberapa indikator kesehatan yang disediakan melalui HP maupun laptop. Beberapa indikator yang disediakan seperti tekanan darah, saturasi oksigen, laju pernapasan, dan masih banyak lagi. Terdapat juga beberapa indikator dari platform ini yang masih dalam penelitian. Artinya, platform ini berpotensi untuk menghadirkan pembaruan-pembaruan lebih lanjut. 

AI tentunya dapat membantu masyarakat dalam mengontrol kesehatannya dari rumah. Mengingat bahwa tidak sedikit dari masyarakat yang enggan untuk datang ke layanan kesehatan karena jauh, antrean panjang, atau bahkan takut untuk berobat. Namun, sebagai pengguna, kita harus tetap bijak dalam menggunakan AI. Tentunya kita perlu untuk tetap terhubung dengan tenaga kesehatan profesional untuk berkonsultasi jika memang terdapat keluhan lebih lanjut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun