Mohon tunggu...
Lia Nathalia
Lia Nathalia Mohon Tunggu... -

Penyuka seni

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemimpin Itu Punya Ide yang Asli, Bukan Pekerjaan Warisan

17 Januari 2017   10:03 Diperbarui: 17 Januari 2017   10:35 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berbicara Ibukota Jakarta, maka mari kita berbicara masa depan, dan ciri-ciri masa depan adalah berorientasi pengembangan baik SDM dan infrastukturnya, pertumbuhan dan cita-cita yang akan diraih, artinya Jakarta adalah kota yang penuh pertumbuhan, perkembangan, dan pengharapan, dan jantungnya perekonomian negara yang kita cintai ini.

Untuk itu, demi mencapai itu semua maka marilah kita cari pemimpin yang berbicara tentang masa depan, mencari pemimpin yang mempunyai visi misi membangun dan mensejahterakan rakyat dan juga membangun dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai Ibukota berkembang maju, bebas dari banjir, macet dan juga pembangunan yang berorientasi pada manusianya, bukan pada fisiknya yang ada.

Gubernur DKI Jakarta saat ini memang melakukan banyak pembangunan, dan pembangunan dan itu katanya adalah pekerjaannya yang merupakan hasil karya darinya. Mari kita telaah bersama, di Jakarta saat ini sedang marak pembangunan ada MRT, MRT merupakan program yang sudah lama dirancang pada jaman Foke dan dilaksanakan oleh Jokowi diteruskan Ahok, lalu Busway, merupakan program yang sudah ada sejak jaman Sutiyoso.'

Lalu sekarang reklamasi, dan mengubah kalijodo, itu bukan program asli dari pemikirannya, melainkan program yang dicantumkan dalam proposal para pengembang, lalu program kali bersih,itu sudah ada sejak tahun 1994, dan juga program pelayanan publik yang baik, nyaman dan tertib, hal itu sudah ada dari dulu dan diperbaiki oleh Jokowi, Ahok hanya meneruskan. Jadi mana program Ahok yang murni dari dia, yang katanya ketika debat perdana beberapa waktu lalu sangat dibangga-banggakan dan dia anggap berhasil dan hasil karynya.

Ketika debat perdana kemarin, Ahok selalu membanggakan hasil pembangunannya, dan juga penggusurannya, padahal siapa yang punya program, memang kebetulan saja pas di era nya Ahok inilah pembangunan banyak terjadi, namun Ahok melupakan sisi kemanusiannya, main gusur warga Bukit Duri, main pecat PNS yang tidak sejalan, main tuduh warga yang menanyakan permasalahan KJP, dan main kata-kata kotor. Dan menyedihkannya lagi, pada Debat perdana kemarin,  Ahok main mengecap calon lain tidak mengerti ekonomi, lalu hanya cocok sebagai dosen yang pintar berteori.

Begitulah pemimpin DKI Jakarta saat ini, yang nantinya Jakarta tidak berkembang dan tidak berperikemanusiaan.  Ada calon lain yaitu Agus dan Anies yang masih bisa diandalkan, Agus anak muda yang enerjik, khas anak muda yang penuh cita-cita dan terobosan-terobosan baru, Agus yang jago strategi dan juga banyak penghargaan yang dicapainya ketika di militer baik nasional maupun internasional, dan diimbangi dengan Mpok Sylvi yang anak Betawi asli dan memamhami seluk beluk birokrasi di Pemprov DKI Jakarta.

Ada juga Anies Baswedan, pakar dibidang pendidikan, pemikiran tentang moral dan etika perlu dikedepankan, apalagi Jakarta yang saat ini jauh dari etika yang baik karena pemimpin yang ada sangat jauh dari etika, dan juga Sandiaga Uno, pengusaha muda yang pernah membangun usaha dengan modal dari nol, dengan gigih dan pantang menyerah akhirnya bisa sukses.

Dari sini, marilah kita mengubah mindset kita menjadi pemikiran yang terus maju dan berkembang dengan memandang manusia sebagai tujuannya, masih ada calon pemimpin yang lain lebih bagus dari yang ada sekarang, misalkan diibaratkan, pemimpin saat ini sudah tidak bisa menjadi harapan lagi bagi warganya yang merindukan pemimpin yang teduh, mengayomi dan juga peduli dengan rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun