Mohon tunggu...
Liana Agustine
Liana Agustine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mikrosatelit: Senjata Ampuh Mengungkap Kasus Identitas Anak dalam Kasus Bayi Tertukar

16 Juni 2024   08:04 Diperbarui: 17 Juni 2024   17:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran adalah momen penuh sukacita bagi setiap orang tua. Namun, kebahagiaan ini dapat seketika sirna berganti kepiluan ketika terungkap fakta pahit yaitu bayi mereka tertukar dengan bayi lain di rumah sakit. Kejadian traumatis ini, bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang mengalaminya. Kasus bayi tertukar bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti kesalahan identifikasi, kelalaian dalam prosedur rumah sakit, atau bahkan kesengajaan pihak yang tidak bertanggung jawab. Terlepas dari penyebabnya, dampak dari kejadian ini sangatlah besar. Orang tua harus menghadapi kenyataan pahit bahwa anak yang mereka rawat dan sayangi selama ini bukanlah darah daging mereka. Di sisi lain, bayi yang tertukar pun kehilangan identitas dan keluarga aslinya.

Kasus bayi tertukar baru-baru ini terjadi kepada Siti Mauliah (37), warga Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 2023 dimana tertukarnya sang buah hati di RS Sentosa Bogor akibat kelalaian dalam prosedur rumah sakit. Beruntung, akibat kejeliannya menyadari sang bayi bukan darah dagingnya dibantu oleh lembaga hukum kasusnya dapat terselesaikan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi bayi dan orang tua kandungnya dengan presisi tinggi yaitu menggunakan mikrosatelit.

Mikrosatelit adalah suatu penanda genetik bagaikan sidik jari genetik unik yang memungkinkan para ilmuwan untuk mencocokkan DNA bayi dengan ibu kandungnya secara akurat. Teknologi ini menjadi senjata ampuh dalam memerangi tragedi bayi tertukar dan membantu keluarga menemukan kembali kebahagiaan bersama anak kandung mereka. Mikrosatelit menawarkan tingkat akurasi yang hampir 100% dalam mengidentifikasi anak yang tertukar dengan ibu aslinya. Selain itu, mikrosatelit dapat membedakan kembar identik, yang tidak dapat dibedakan dengan metode lain seperti tes darah dan mikrosatelit dapat digunakan untuk menganalisis banyak sampel DNA secara bersamaan. Penerapan mikrosatelit di rumah sakit dapat membantu mencegah tragedi ini terulang kembali dan melindungi masa depan bayi yang baru lahir.

Dalam tubuh setiap manusia pastinya memiliki Deoxyribonucleic Acid (DNA). DNA adalah rantai molekul berisi materi genetik yang menyusun setiap sel di dalam tubuh kita. DNA menyimpan informasi penting terkait sifat genetik yang dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya, menurun dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. DNA memiliki struktur berupa untaian berpilin ganda (heliks) yang unit dasar penyusunnya berupa nukleotida. Nukleotida adalah senyawa organik yang berperan sebagai monomer penyusun asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Bila dianalogikan, nukleotida adalah balok lego kecil yang menyusun buku petunjuk kehidupan dalam tubuh kita. Mereka sangat penting untuk semua proses biologis.

Di dalam masing-masing nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu gula deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Dalam DNA terdapat empat jenis basa nitrogen, diantaranya Adenin (A), Timin (T), Sitosin (C), dan Guanin (G). Basa nitrogen dari dua untaian DNA yang berpilin, nantinya akan berikatan satu sama lain sehingga membentuk pasangan basa. Adenin (A) berikatan dengan Timin (T), sedangkan Sitosin (C) berikatan dengan Guanin (G). Pasangan basa dalam DNA menyimpan informasi genetik dari setiap individu manusia yang diperlukan untuk proses sintesis protein. Uniknya, urutan spesifik pasangan basa setiap orang berbeda-beda antara individu sehingga memberikan keunikan variasi sifat genetik seseorang. 

Urutan pasangan basa dalam DNA manusia terjadi ulangan unit-unit pendek yang biasanya berukuran 1-6 pasangan basa secara tandem itulah yang disebut dengan mikrosatelit atau dikenal juga dengan Short Tandem Repeats (STRs). Mikrosatelit terdapat di berbagai organisme seperti manusia, hewan, tumbuhan, bahkan mikroorganisme. Manfaat mikrosatelit yaitu dapat digunakan untuk mempelajari genotipe individu, dengan mendeteksi suatu segmen DNA yang mengandung pola perulangan sederhana dari basa nitrogen. Seperti sidik jari unik, mikrosatelit adalah urutan DNA berulang yang berbeda pada setiap orang (kecuali kembar identik). Perbedaan ini terletak pada jumlah pengulangan urutan basa nukleotida (misalnya, ATAT) di lokasi mikrosatelit tertentu. Bayangkan dua orang, Andi dan Budi, memiliki mikrosatelit yang sama di lokasi tertentu pada kromosom mereka. Andi memiliki 10 pengulangan ATAT, sedangkan Budi memiliki 12 pengulangan. Perbedaan jumlah pengulangan ini lah yang menciptakan variasi mikrosatelit.

Contoh motif pengulangan basa nukleotida
Contoh motif pengulangan basa nukleotida

Keunikan mikrosatelit di tiap individunya membuat mikrosatelit menjadi alat penanda DNA untuk mengidentifikasi individu, spesies, dan analisis variasi genetik. Aplikasi mikrosatelit banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya studi genetika populasi, pemuliaan tanaman, pemetaan gen, analisis forensik, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena mikrosatelit memiliki keakuratan dan kelimpahan yang tinggi, bersifat kodominan, dan tingkat variasi genetik yang tinggi (polimorfisme). Oleh karena itu, ilmuwan banyak memanfaatkan sifat-sifat mikrosatelit tersebut dalam berbagai aplikasi molekuler. 

Mikrosatelit dapat diklasifikasikan berdasarkan panjang basa, jenis unit pengulangan, dan berdasarkan flanking sites (unit ulangan). Berdasarkan panjang basanya terdapat: 1) class I > 20 pasang basa, 2) class II = 11-20 pasang basa, dan 3) class III < 11 pasang basa. Selanjutnya yaitu berdasarkan jenis unit pengulangannya yaitu 1) perfect, dimana pengulangan konstan tanpa terputus oleh basa apa pun (TATATATATATA), 2) imperfect, yaitu pengulangan tidak sempurna, terputus oleh satu pasang basa (TATATAGTATATA), 3) interrupted, dimana terdapat sekuen kecil dalam urutan pengulangan (TATATAGCATATATA), dan 4) composite, yaitu terdapat dua sekuens pengulangan berbeda yang berdekatan satu sama lain (TATATACTCTCT). Mikrosatelit berdasarkan jumlah repeat unit nya yaitu mononucleotide, satu basa (A), dinucleotide, dua basa (CA), trinucleotide, tiga basa (CAG), tetranucleotide, empat basa (CCGG), pentanucleotide, lima basa (CCAAG), dan hexanucleotide enam basa (CCATTG).

Mikrosatelit berdasarkan jumlah repeat unit nya
Mikrosatelit berdasarkan jumlah repeat unit nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun